BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi
perlu memiliki arah-arah dan maksud strategis, yaitu memiliki aspirasi
atau harapan yang luas, diyakini oleh anggota organisasi tersebut,
memiliki tujuan yang jelas, dan obsesi untuk menang, yang merupakan
merupakan daya dorong untuk dapat mengarahkan kemudi organisasi
tersebut. Dalam hal ini dibutuhkan aspirasi bersama yang memungkinkan
organisasi untuk memperluas dirinya melampaui sumberdaya yang ada
sekarang.aspirasi tersebut dapat memberi pemahaman mengenai: arah,
tujuan, tantangan yang disadari bersama dan menantang semua pihak atau
anggota dalam organisasi tersebut mengarahkan rasa hormat dan kesetiaan
berbagai pihak dalam organisasi tersebut.
Apabila
tujuan organisasi adalah memberi semangat kepada seluruh anggota
organisasi, maka organisasi harus melibatkan banyak pihak dalam
organisasi tersebut, terutama pihak terdekat ddengan para pelanggan dan
smber teknologi dalam perencanaan strategis. Perencanaan strategis harus
merupakan gabungan kecerdasan dan imajinasi kreatif para pimpinan dan
karyawan dalam organisasi.
King dan Clelland menyatakan bahwa misi organisasi mempunyai peran khusus, yaitu:
1. Pelayanan sebagai dasr untuk konsolidasi dengan tujuan organisasi
2. Mendorong dan memandu alokasi sumber
3. Menentukan suasana internal organisasi beserta iklimnya
4. Memudahkan rancangan variabel utama untuk system contro
Sedangkan
misi akan berpengaruh terhadap kedudukan strategis organisasi dalam
melakukan aspek manajemen. Kedudukan strategis tersebut terdiri dari
nilai, tujuan lingkungan dan sumber daya. Disamping itu, untuk memenuhi
kebutuhan dan permintaan berbagai pihak, maka struktur, proses dan
perilaku organisasi perlu disesuaikan dengan dinamika dan perkembangan
masyarakat yang dilayani. Kondisi tersebut mendorong organisasi untuk
dapat segera mampu menghadapi berbagai pengaruh perubahan apabila
organisasi ingin tetap survive atau dapat tetap menjalankan usahanya.
Maka
dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu alat untuk pencapaian
tujuan dari berbagai pihak yang berada diluar organisasi tersebut, dan
sebagai alat untuk pencapaian tujuan. Untuk itu organisasi harus dibuat
secara rasisonal, dalam arti harus dibentuk dan beroperasi berdasarkan
ketentuan formal dan perhitungan efisiensi.
Salah
satu kejadian paling penting sebelum abad ke duapuluh kaitannya dengan
perkembangan teori organisasi adalah revolusi industri. Dimulai pada
abad ke delapan belas di Inggris, revolusi tersebut menyebrangi samudra
Atlantik dan ke Amerika pada akhir perang dunia ke dua. Revolusi
tersebut mempunyai dua elemen utama yaitu kekuatan mesin telah
menggantikan kekuatan manusia secara cepat, dan pembangunan sarana
transfortasi yang cepat mengubah metode pengiriman barang. Hasilnya
adalah menyebarnya pendirian pabrik-pabrik. Dampaknya terhadap desain
organisasi jelas, yaitu pembangunan pabrik membutuhkan penciptaan yang
terus menerus dari struktur-struktur organisasi untuk memungkinkan
terjadinya proses produksi yang efesien. Pekerjaan harus dirumuskan,
arus pekerjaan harus ditetapkan, departemen diciptakan, dan mekanisme
koordinasi dikembangkan, dengan demikian struktur organisasi yang
kompleks harus dirancang.
Perkembangan
teori organisasi dimulai pada tahun 1919-an dengan lahirnya teori
manajemen ilmiah, dan berakhir pada tahun 1960-an dengan lahirnya teori
modern yang mengakomodasi segi manusia, mesin, teknolgi, dan lingkungan
sebagai dasar peningkatan produktivitas organisasi. Pendekatan mutakhir
untuk memahami organisasi dipengaruhi oleh persfektif sosial kerangka
kerja sistem terbuka. Evolusi merupakan perubahan yang sangat cepat
dalam perkembangan organisasi dengan memberikan inovasi baru dalam
bentuk keunggulan-keunggulan dan keunikan-keunikan dari perkembangan
awal sampai perkembangan yang paling mutakhir dalam teori organisasi.
Evolusi atau perkembangan teori organisasi memunculkan berbagai macam
pendekatan-pendekatan yang masing-masing dipengaruhi oleh cara yang
digunakan untuk meninjau masalah organisasi. Keseluruhan pendekatan ini
bisa dikelompokan menjadi tiga aliran utama, sesuai kurun waktu
permunculan masing-masing pendekatan tersebut, yaitu pendekatan teori
klasik, pendekatan modern dan pendekatan postmodern.
Untuk itu penulis mencoba untuk merangkum salah satu pendekatan dalam organisasi tersebut ke dalam makalah ini yang berjudul “TEORI ORGANISASI MODERN”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diambil rumusan masalah yaitu:
1. Apa pengertian dari Teori Organisasi Modern?
2. Apa dasar pemikiran dari Teori Organisasi Modern?
3. Apa karakteristik dari Teori Organisasi Modern?
4. Bagaimana Kontributor para ahli tentang Teori Organisasi Modern?
5. Apa sifat dari Teori Organisasi Modern?
6. Bagaimana Perbandingan pendekatan Klasik, pendekatan Neo-Klasik, dan pendekatan Modern?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian dari Teori Organisasi Modern?
2. Mengetahui pemikiran dari Teori Organisasi Modern?
3. Mengetahui karakteristik dari Teori Organisasi Modern?
4. Mengetahui pemikiran para ahli tentang Teori Organisasi Modern?
5. Mengetahui sifat dari Teori Organisasi Modern?
6. Mengetahui Perbandingan pendekatan Klasik, pendekatan Neo-Klasik, dan pendekatan Modern?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Salah
satu aliran besar dalam teori organisasi adalah teori modern, yang
kadang-kadang disebut juga analisa sistem. Teori modern adalah
multidisiplin dengan sumbangan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Teori
modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan
saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi
bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang
stabil, akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka. Interaksi dinamis antar proses, bagian dan fungsi dalam suatu organisasi, maupun dengan organisasi lain dan dengan lingkungan.
Suatu
organisasi merupakan suatu proses yang tersusun para individu saling
mempengaruhi untuk berbagai tujuan. Dalam Pendekatan Modern menyatakan
bahwa yang dimiliki saat ini bukan teori mengenai organisasi tetapi way
of thinking atau cara berfikir mengenai organisasi, cara melihat dan
menganalisis secara lebih tepat dan mendalam, yang dilakukan melalui
keteraturan atau regularitas perilaku organisasi, yang hanya berlaku
untuk suatu lingkungan atau kondisi tertentu.
2.2 Dasar Pemikiran
Teori Organisasi Modern berawal dari dasar pemikiran, yaitu:
1. Teori
klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi,
sasaran organisasi dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sesuai
hakikat pekerjaannya.
2. Teori Modern menekankan pada perpaduan dan perancangan,menyediakan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.
3. Ilmu pengetahuan klasik telah membicarakan konsep koordinasi,
skalar dan vertikal.
skalar dan vertikal.
2.3 Karakteristik Teori Modern
Karakteristik dari teori organisasi Modern, antara lain:
1. Kadang-kadang disebut analisis sistem organisasi,
2. Mempertimbangkan semua elemen, organisasi,
3. Memandang organisasi sebagai suatu sistem,
4. Penyesuaian diri agar organisasi itu dapat bertahan lama dalam hidupnya, harus disesuaikan dengan perubahan lingkungannya,
5. Organisasi dan lingkungannya harus dilihat sebagai sesuatu yang saling ketergantungan.
2.4 Kontributor Teori Modern
Berikut ini adalah para tokoh dalam Teori Organisasi Modern beserta teorinya tentang organisasi, yaitu:
1. Alfred
Korzybski, 1993, General Sementics (manusia hidup dalam tiga dunia yang
berbeda, yaitu dunia peristiwa, dunia objek dan dunia simbol, menitik
beratkan masalah bahasa dan komunikasi, topik: ringkasan, penyimpulan,
kekakuan bahasa, lingkungan komunikasi, sifat kata-kata, dan pentingnya
tanggapan),
2. Mary
Parker Follet, 1920-an (keseimbangan antara perhatian individu dan
organisasi; mengerjakan sesuatu sebagai jalan keluar dalam suatu
semangat kerja sama; kesadaran cita-cita sehingga setiap orang adalah
bagian dari suatu kelompok; dan masyarakat; dorongan individu diterima
tanpa mengorbankan kepentingan organisasi),
3. Chester
I. Barnard, 1938 (organisasi sebagai suatu sistem sosial yang dinamis;
individu, organisasi, penyalur, dan konsumen merupakan bagian dari
lingkungan organisasi; aspek organisasi formal dan informal),
4. Norbert
Wiener, 1948 (menemukan sibernetika=orang=pengemudi, pengendalian
sistem pada pengaruh arus balik informasi; menunjang perkembangan
komputer eletronik, penggunaan komputer dalam proses pengawasan, suatu
sistem terdiri atas input, proses, output, arus balik, dan lingkungan),
5. Ludwig
Von Bertalanffy, (organisasi sebagai masalah yang utama bagi seluruh
kehidupan; kedinamikan, sistem, interaksional multidimensional, multi
level; suatu sistem dilihat sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian
yang saling berhubungan; suatu organisasi dalam pandangan yang modern
merupakan suatu sistem).
2.5 Sifat Teori Modern
Sifat-sifat dari Teori Organisasi Modern adalah:
1. Memandang
suatu organisasi sebagai suatu sistem yang terdiri atas lima bagian
pokok, yaitu: input, proses, output, arus balik, dan lingkungan,
2. Kedinamisan,
3. Multi Level dan Multi Dimensional,
4. Multi Motivasi,
5. Multi Disipliner,
6. Despkriptif,
7. Multi Variabel,
8. Adaptif.
2.6 Perbandingan pendekatan Klasik, pendekatan Neo-Klasik, dan pendekatan Modern
Klasik
|
Neo-Klasik
|
Modern
|
Manusia=Makhluk rasional
|
Manusia=Makhluk Psikososoal
|
Manusia tidak diperhatikan sebagai individu. Perhatian pada kelompok individu.
|
Mampu menentukan anatomi organisasi
|
Tidak mampu menentukan anatomi organisasi
|
Mampu menentukan anatomi organisasi (secara makro)
|
Fokus perhatian: Anatomi organisasi/jumlah personil
|
Hubungan antar manusia
|
Hubungan organisasi dengan lingkungan
|
Organisasi=Sistem tertutup
|
Organisasi=Sistem tertutup
|
Organisasi=Sistem terbuka
|
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori
ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori
sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut
dengan teori “Analisa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara
teori klasik dan neoklasik. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua
unsur organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak
bisa dipisahkan. Organisasi bukan sistem tertutup yang berkaitan dengan
lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka
yang berkaitan dengan lingkungan dan apabila ingin survival atau dapat
bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
Teori
Organisasi Modern; terdiri atas berbagai pandangan, konsep, dan teori
yang berorientasi pada sistem dan dikembangkan atas dasar penilitian
empiris. Para ahli teori modern memandang organisasi sebagai sebuah
sistem yang adaptif, agar dapat bertahan, harus menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungan.