Saturday, 8 November 2014

Galeri Fototentang rotrik





Foto Rokok Elektrik

6 Alasan kenapa harus memilih menggunakan Rotrik (Rokok Elektrik)

Bukan Asap Tetapi Uap

Asap merupakan hasil pembakaran tidak sempurna dari suatu materi/benda organik maupun non organik yang memiliki senyawa karbon didalamnya. Sebagaimana yang diketahui, asap muncul karena adanya proses pembakaran dan dalam proses tersebut gas karbon monoksida (CO) dilepaskan dalam jumlah tertentu. Karbon Monoksida merupakan gas beracun yang tidak bewarna dan tidak berbau, gas ini banyak dimanfaatkan pada penggunaan industri untuk memproduksi bahan-bahan kimia, kendati bermanfaat dalam dunia industri, gas ini sangat berbahaya jika masuk kedalam tubuh manusia karena dapat mengakibatkan berkurangnya kadar oksigen didalam darah. Pengurangan oksigen jangka panjang secara terus menerus bisa menimbulkan gangguan-gangguan kesehatan karena jumlah darah yang dipompa oleh jantung tidak mampu memenuhi kebutuhan normal tubuh akan oksigen. Kabut uap merupakan hasil penguapan atas pemanasan yang dilakukan terhadap benda cair. Secara esensi, kabut uap Rotrik mirip dengan kabut uap yang sering dilihat di klub-klub malam ataupun konser musik serta pertunjukan teater yang menggunakan generator kabut untuk menampilkan efek khusus. Rotrik tidak membakar sesuatu melainkan memanaskan cairan yang ada didalamnya, proses pemanasan tersebut menghasilkan uap yang mengalami kondensasi menjadi kabut uap. Oleh karena kabut uap berbeda dengan asap, maka tidak ada karbon monoksida yang dihirup saat seseorang menghisap Rotrik. Sedikit catatan mengenai hal ini, perbedaan antara asap yang merugikan dan obat yang menyehatkan adalah pada dosis dan lamanya waktu pemakaian.

Ramah Lingkungan

Karena tidak mengandung bahan atau zat yang bersifat polutan, Rotrik menjadi lebih bersahabat terhadap lingkungan serta orang-orang disekitar. Penggunaan Rotrik dalam kehidupan sehari-hari tidak menyebabkan polusi dan tidak juga menjadikan orang lain sebagai objek perokok pasif. Siapapun dapat menggunakan Rotrik kapanpun dan dimanapun tanpa harus terbentur larangan penggunaannya di kawasan tertentu. Rotrik juga tidak menyisakan dan meninggalkan abu yang dapat mencemari minuman atau makanan serta mengotori meja dan tempat lain seperti disela-sela keyboard komputer atau laptop. Kabut uap Rotrik tidak seperti asap yang menimbulkan polusi serta menempel dan meninggalkan bau tak sedap dalam ruangan, pakaian, kulit, rambut dan pernafasan. Sadar atau tidak sadar, zat-zat berbahaya pada asap yang menempel di kulit dapat terserap masuk kedalam aliran darah dan dampaknya bisa bervariasi pada kesehatan masing-masing individu.

Hemat Biaya

Penggunaan jangka panjang Rotrik selama 1 (satu) tahun diperkirakan dapat menghemat 25% pengeluaran belanja asap yang biasa dilakukan setiap harinya. Tidak seperti asap yang akrab dengan pemborosan, kemunculan kabut uap pada Rotrik terjadi karena adanya interaksi serta keinginan dari penggunanya. Rotrik tidak mengeluarkan kabut uap secara terus menerus bahkan dalam kondisi standby sekalipun, berbeda dengan asap yang kemunculannya terus menerus walaupun dalam kondisi sedang tidak dihisap. Disinilah pemborosan yang dimaksud, mereka yang mengkonsumsi asap harus membiarkan api yang membakar terus menyala sedangkan kabut uap pada Rotrik muncul akibat penekanan tombol yang fungsinya memanaskan cairan pada suhu 100 s/d 300 derajat celsius dan dilakukan hanya beberapa detik saja kemudian dihentikan. Sedikit catatan khusus mengenai penghematan, beberapa penelitian menyimpulkan bahwa mereka yang aktif mengkonsumsi asap membayar premi asuransi kesehatan lebih mahal dari mereka yang tidak mengkonsumsinya. Dengan menggunakan Rotrik seseorang (seharusnya) tidak dikenakan biaya asuransi kesehatan yang lebih besar, hal ini tentunya harus juga didukung dengan data/bukti hasil pemeriksaan kesehatan (misalnya paru-paru, dll) sebelum dan sesudah menggunakan Rotrik. Silahkan tanyakan pada agen atau pihak asuransi manapun mengenai hal ini, dalam dunia asuransi, perokok diklasifikasikan sebagai orang yang mengkonsumsi barang/produk yang mengandung tembakau sementara Rotrik tidak menggunakan tembakau.

Non Adiktif

Rotrik tidak mengandung zat-zat yang sifatnya adiktif. Zat adiktif adalah zat-zat kimia yang dapat menimbulkan ketergantungan atau kecanduan (adiksi) serta membahayakan kesehatan. Salah satu zat adiktif yang diketahui memiliki efek candu lebih tinggi dari heroin dan membuat banyak orang mengkonsumsinya adalah nikotin. Seperti yang diketahui bahwa nikotin memiliki kemampuan untuk mengalihkan peran otak dan tubuh seseorang. Dengan mengkonsumsi nikotin, seseorang dapat merasa lebih santai, bertenaga dan bersemangat. Parahnya, semakin sering seseorang mengkonsumsi nikotin, akan membuatnya semakin ketergantungan dan menjadi bertambah pula dosis penggunaannya. Zat nikotin ini menyebabkan dua dampak serius bagi mereka yang mengkonsumsi baik dari sisi psikologis maupun fisiologis. Secara psikologis, walaupun seseorang paham akan bahaya kesehatan yang mungkin ditimbulkan akibat penggunaan nikotin jangka panjang, tapi karena sudah kecanduan, orang tersebut akan terus saja mengkonsumsinya. Sedangkan secara fisiologis, karena nikotin dapat meransang sistem syaraf serta mampu membuat seseorang merasa nyaman dan terlihat santai akhirnya dapat membuat orang itu selalu ingin mengkonsumsi nikotin lagi dan lagi hanya demi mendapatkan perasaan tersebut secara terus menerus.

Aman

Perlu diketahui dan dicermati dengan seksama bahwa didalam Rotrik tidak terdapat Tar yang biasa digunakan untuk pengaspalan jalan. Berbicara mengenai total residu aerosol yang mungkin terdapat dalam kabut uap Rotrik tentunya sangat sedikit sekali dibandingkan dengan yang ada didalam asap. Lebih jauh lagi mengenai hal ini, tidak seperti residu asap yang mengandung 4000 zat kimia dan beberapa diantaranya karsinogenik, didalam residu kabut uap Rotrik tidak ada zat-zat kimia yang bersifat karsinogen yaitu zat yang dapat meransang sel-sel kanker. Pemanasan yang terjadi terhadap larutan/cairan yang ada didalam Rotrik selalu mencapai kepada titik didihnya. Jika ada kekhawatiran mengenai residu berbahaya akibat pemanasan atau akibat proses distilasi, Rotrik bukanlah produk yang dijual tanpa petunjuk cara penggunaan dan perawatan. Dengan pemakaian yang benar, perawatan yang rutin, menjaga kebersihannya serta dosis yang tepat, pengguna Rotrik akan terhindar dari hal-hal yang bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain. Bahan dasar cairan yang menghasilkan kabut uap pada Rotrik tidak dilarang penggunaannya baik oleh pemerintah maupun institusi kesehatan kredibel bertaraf internasional. Walaupun begitu, tidak ada salahnya untuk merenungkan kembali perkataan ini “Segala sesuatu yang berlebihan itu tidaklah baik” dan sedikit mengutip perkataan Shakespeare ~ “Ada jiwa kebaikan di dalam segala sesuatu yang jahat, kalau saja manusia mau menyaringnya”.

Gaya Hidup

Dengan menggunakan Rotrik, seseorang dapat mempertahankan nafas yang lebih segar daripada mereka yang mengkonsumsi asap, dengan begitu kepercayaan diri akan semakin meningkat sehingga didalam setiap percakapan atau perbincangan akan selalu mendapat respon yang baik dari lawan bicara. Bagi mereka yang menggunakan Rotrik, mereka akan terlihat sebagai sosok yang lebih trendy saat memegang Rotrik dikarenakan desainn Rotrik yang bergaya, elegan dan modern. Dari sisi perkembangan zaman, mereka yang menggunakan Rotrik dapat dikategorikan sebagai orang-orang yang peduli terhadap teknologi yang membawa perubahan ke arah lebih baik terutama menyangkut masalah lingkungan, sosial dan kesehatan. Komunitas Rotrik Indonesia dibentuk sebagai wadah tempat berkumpulnya pengguna, penggemar dan pecinta vaping untuk dapat saling berbagi pengalaman ataupun bertukar pikiran mengenai perkembangan rokok elektrik di Indonesia. Untuk saat ini mereka yang tergabung dalam Komunitas Rotrik Indonesia sudah mencapai puluhan orang dan berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Acara/kegiatan gathering secara rutin kerap diadakan oleh Komunitas Rotrik Indonesia, tujuannya tidak lain adalah untuk lebih mempererat keakraban anggota satu sama lainnya. Tempat yang digunakan untuk melangsungkan acara Gathering Komunitas Rotrik Indonesia biasanya memilih lokasi-lokasi yang strategis, hal ini dilakukan agar dapat memperkenalkan Rotrik ke khalayak ramai sehingga diharapkan penggunanya akan semakin bertambah hari demi hari.

E-Liquid / E-Juice

Cairan yang digunakan untuk menghasilkan uap pada Rotrik dikenal dengan nama E-Liquid atau E-Juice yang merupakan larutan Propylen Glycol (PG) atau Vegetable Glycerin (VG) dicampur dengan perisa konsentrat dan air. Propylen Glycol lebih sering digunakan sebagai bahan dasar pada pembuatan E-Liquid/E-Juice, hal ini dikarenakan banyak pengguna Rotrik yang menyukai larutan berbahan dasar jenis ini. Beberapa orang mungkin mengalami ketidakcocokan terhadap E-Liquid berbahan dasar Propylen Glycol sehingga Vegetable Glycerin (VG) menjadi opsi lain untuk memenuhi kebutuhan mereka. Perisa alami dari perisa konsentrat ditambahkan kedalam larutan untuk memberikan cita rasa yang khas, perisa konsentrat dalam E-Liquid/E-Juice merupakan perisa yang sama dengan perisa yang biasa digunakan dalam makanan. E-Liquid atau E-Juice dijual dalam kemasan botol dan ada juga dalam bentuk cartridge sekali pakai yang sudah terisi cairan didalamnya. Berbagai macam rasa ditawarkan, baik yang menyerupai rasa tembakau, menthol, vanila, kopi, cola dan rasa buah-buahan lainnya.
Berikut ini macam-macam perisa Rotrik yang tersedia dan terdapat dipasaran.
 Normal cigarette flavors:
USA Mix/M-Normal
Desert Ship/Camel
Hillington/Hilton
555/State Express / 3&5
Virginia
Tobacco
Deluxe tobacco/Dunhill
KENT / SEC
Winston / Wensten
7 Wolves /Septwolves
Blended (DK-TAB)
Turkish Tobacco(Blend)
Mild Seven / My seven
Gold & Silver/B-Gold & Silver
French Pipe / FPF
Cigar
P-Congress / Congress
Cuba Cigar
Flue Cured Tobacco
Nport /Newport
 Ruyan flavors:
RY 1
RY 2
RY 3
RY 4
 Fruit flavors:
Apple
Banana
Strawberry
Grape
Pineapple
Lemon
Pomegranate
Cherry
Orange
Mandarin
Mango
Health Pear
Juicy peach
Watermelon
Menlon
Kiwi
Coconut
Litchi
Almond
Migua
Shaddock
Fruit mix
Cocoa
Vanilla
Spearmint
Rose
Osmanthus fragran
Licorice
Clove/Lilac
Jasmine
Fennel
Blueberry
Greengage
Menthol
Mint
 Others flavors:
Concentrated fragrance
Light fragrance
Coffee
Chocolate
Dr. Pepper / Pepper
Cream
Toffee / Caramel
Gingseng
Double Mint / Green Mint
Rum
Cappuccino
Peanut butter
Chocolate cream
Coca Cola / Red Cola
Pepsi Cola / Blue Cola
Red Bull / Energy cow
Lamberti / Lambti
Vitamin A/B/C/D
Whisky Taste
Champagne
Coenzyme
Brandy / bandi
Black Tea
Green Tea

FUNSI KOMPONEN ROTRIK DAN CARA KERJANYA



Keamanan serta kenyaman dalam pemakaian Rotrik menjadi isu penting yang harus benar-benar diperhatikan dan dipahami oleh mereka yang baru akan mencoba, tak terkecuali juga untuk mereka yang sudah bertahun-tahun menggunakannya. Pemahaman yang benar akan pengetahuan produk (Rotrik) dapat menciptakan suatu kondisi yang aman sehingga muncullah kenyamanan dalam pemakaiannya. Beberapa hal yang perlu dipahami dan dimengerti agar dapat mewujudukan kondisi-kondisi tersebut salah satunya adalah dengan mengetahui fungsi dari komponen-komponen Rotrik dan bagaimana Rotrik itu sendiri bekerja.

 Pipa Penghisap (Inhaler/Mouthpiece)
Inhaler/Mouthpiece atau pipa penghisap adalah komponen Rotrik yang difungsikan sebagi tempat untuk meletakkan mulut/bibir ketika akan menghisap. Posisi atau letak pipa penghisap ini berada pada bagian ujung Rotrik. Secara keberadaan, pipa penghisap ini mirip dengan filter pada rokok-rokok konvensional. Di sebagian besar model Rotrik, pipa penghisap ini dirancang dengan bentuk/detil/warna yang menyerupai seperti filter rokok-rokok konvensional pada umumnya, belum lagi tambahan pilihan pipa penghisap yang dijual terpisah dengan model warna-warni serta dekorasi-dekorasi tambahan yang mewakili sifat maskulin ataupun feminim.
 Atomizer Dan Tangki Cairan
Atomizer dan tangki cairan terletak didalam Rotrik. Tangki cairan ini berisi campuran dari beberapa substansi cairan yang larut satu dengan yang lainnya. Cairan ini akan dipanaskan, menguap, untuk kemudian dihisap melalui mulut. Tangki cairan ini terhubung langsung ke atomizer Rotrik. Atomizer inilah yang nanti akan menarik cairan dan menghasilkan uap. Agar dapat bekerja dengan baik, Atomizer memerlukan sumber daya yang berasal dari baterai.
 Baterai Dan Logic Board
Baterai merupakan salah satu bagian terpenting yang mewakili bagian yang paling utama dalam komponen Rotrik. Baterai pada Rotrik ini terlihat mirip seperti tabung panjang dan didalamnya terdapat lithium-ion disertai dengan logic board berukuran kecil. Logic board ini mengambil alih semua fungsi Rotrik termasuk juga didalamnya mengelola, melakukan pengisian ulang baterai, dan pada saat yang sama menjaga semua fungsi atomizer pada Rotrik.
 Lampu Indikator
Lampu indikator sengaja disediakan untuk mempermudah dalam pemakaian, walaupun begitu lampu indikator juga difungsikan untuk alasan dekoratif. Ada beberapa tanda atau sinyal yang perlu diperhatikan setiap kali lampu indikator pada Rotrik menyala. Sinyal inilah yang nanti akan memberitahu atau menjelaskan kondisi-kondisi yang sedang terjadi pada Rotrik.
Dengan memiliki pemahaman yang mencukupi mengenai komponen-komponen pada Rotrik, diharapkan tidak terjadi kesalahan pengoperasian yang mungkin dapat mengakibatkan kerusakan pada salah satu atau keseluruhan komponen perangkat Rotrik. Dalam setiap jenis/model Rotrik yang beredar dipasaran, masing-masing diperlengkapi dengan fitur yang berbeda-beda sehingga harganya pun bervariasi antara satu dengan yang lainnya. Fitur-fitur tambahan yang ada pada Rotrik biasanya hanya bersifat dekoratif saja, tapi ada beberapa fitur yang memang sengaja dipasangkan agar lebih mempermudah penggunaannya.

Tuesday, 4 November 2014

Teori Penetapan Harga Produk


Teori Penetapan Harga Produk
Teori Penetapan Harga Produk - Hal yang sulit bagi Netpreneur selain merancang produk adalah menentukan harga. Harga berpengaruh besar terhadap citra produk dan kelangsungan produk dipasaran. Terlalu mahal dan terlalu murah, keduanya bisa berdampak buruk bagi produk tersebut.
Oleh karena itu harga harus ditetapkan sesuai dengan rencana jangka panjang yang ada. Sebaiknya harga suatu produk tidak berubah-ubah, karena dapat membingungkan konsumen.
Ada beberapa teknik penetapan harga suatu produk, berikut 5 diantaranya:
  • Cost Plus mark-up, menambahkan modal/biaya dengan untung yg diharapkan.
  • Competitive pricing, menetapkan harga berdasarkan harga jual kompetitor.
  • Price skimming, menetapkan harga awal jual tinggi. Biasanya pada produk yg unik dan tak ada penggantinya.
  • Multiple unit pricing, memberikan potongan harga untuk pembelian dalam jumlah banyak.
  • Bundling, menjual beberapa barang dalam satu harga. Hal ini bisa dilakukan agar barang cepat terjual.
Bila digunakan dengan tepat, teknik diatas dapat meningkatkan penjualan produk. Contohnya: menggabungkan teknik Price Skimming & Multiple Unit Pricing di awal kemudian teknik Bundling sebagai promosi.
Bagi penjual dengan margin profit kecil, manfaatkan teknik Bundling/Multiple Unit Pricing untuk menaikkan keuntungan. Bagi penjual barang bekas, teknik Bundling bisa digunakan agar barang cepat terjual.
Harga bukanlah segalanya, konsumen saat ini cerdas dalam menilai sebuah produk apakah berkualitas atau tidak. Harga murah tidak menentukan produk kita akan laku terjual. Ada faktor lain yang berpengaruh, terutama dalam hal cara jualan online gampang.
Bila harga sudah jadi sesuatu yang tak dapat dirubah, fokuslah pada kualitas produk dan layanan kita terhadap pembeli. Ingat! harga bukanlah segalanya.

Bagaimana Cara Memulai Usaha?


Pertanyaan ini sering muncul ketika seseorang ingin memiliki sebuah usaha, bagaimana cara memulai usaha?? Sebetulnya cara untuk memulai suatu usaha sangatlah mudah dan gratis tanpa biaya sedikitpun. Syaratnya hanya satu, mulailah dengan memiliki sebuah MIMPI. Karena dengan bermimpi Anda dapat menciptakan ide bisnis yang luar biasa, hingga akhirnya ide bisnis tersebut diolah menjadi sebuah peluang usaha baru yang menguntungkan.
Bermodal dengan ide bisnis dari sebuah mimpi besar yang dimiliki, tahapan selanjutnya memulai usaha dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. Tentukan gagasan bisnis yang akan dikembangkan. Sebaiknya sesuaikan usaha yang akan dibuka dengan kemampuan, minat atau bakat yang kita miliki, namun tanpa meninggalkan faktor peluang pasar yang ada pada masyarakat. Banyaknya pengusaha sukses, karena mereka memilih bidang usaha yang mereka sukai. Sehingga kita akan selalu berusaha mengembangkan bisnis yang kita miliki, dengan perasaan senang hati tanpa ada kejenuhan ataupun rasa bosan yang sering muncul. Selain itu dapat juga memulai usaha baru yang belum pernah ada di pasaran sehingga terkesan unik dan menarik, atau membuka usaha yang telah banyak dipasaran namun memiliki peluang pasar yang masih besar.
  2. Buatlah visi dan misi usaha. Sebuah usaha harus memiliki visi serta misi yang jelas, sehingga tujuan dan langkah usaha tersebut dapat terkonsep dengan baik guna menunjang pengembangan usaha yang dibangun. Sekecil apapun usaha yang dimiliki, namun adanya tujuan usaha mempengaruhi kinerja serta hasil usaha yang akan diperoleh.
  3. Action. Sebaik apapun ide bisnis yang kita miliki, tidak akan pernah menjadi usaha yang sukses jika kita tidak segera bertindak. Mulailah usaha yang Anda rencanakan dengan penuh keyakinan dan ketekunan, karena menjalankan sebuah usaha hingga mencapai kesuksesan membutuhkan perjuangan dan perjalanan yang cukup panjang dengan kerja keras yang harus dijalankan.
  4. Selalu belajar dan lakukan pengamatan. Amati pengusaha yang telah sukses dengan bidang yang sama dengan kita, bila usaha kita tergolng baru amatilah strategi manajemen yang mereka gunakan. Hal penting lainnya yaitu perdalam pengetahuan mengenai semua hal yang berhubungan dengan bisnis yang kita jalankan, agar produk kita bisa lebih inovatif.
  5. Hadapi, hayati serta nikmati hambatan atau kegagalan. Membangun sebuah usaha hingga sukses tidaklah mudah, adanya hambatan serta resiko kegagalan hampir selalu membayangi setiap usaha. Untuk itu sebaiknya kita harus selalu berpikiran positif terhadap hambatan serta kegagalan yang ada, karena dalam tiap kesulitan akan ada kemudahan jika kita mau bekerja keras. Tanpa kita sadari, dalam keadaan terdesak kreativitas seseorang akan meningkat untuk mencari solusi dari masalah yang ada. Oleh karena itu, hadapi, hayati serta nikmati hambatan usaha karena akan menguatkan mental usaha kita dan menambah kemampuan kita dalam membangun usaha.
Kunci kesuksesan memulai sebuah bisnis adalah berani menjadikan mimpi kita menjadi ide bisnis yang nyata. Jangan pernah takut gagal dalam memulai bisnis, karena setiap kegagalan akan memberikan pelajaran berharga bagi langkah bisnis Anda. Salam sukses.

Proses Akuntansi Menurut Para Ahli


siklus-akuntansi
Menurut Mursyidi (2010:18), bawah tahapan dalam proses akuntansi mencakup hal-hal sebagai beriku:
  1. Pencatatan (recording) transaksi-transaksi keuangan. Pada tahap ini setiap transaksi keuangan dicatat secara kronologis dan sistematis dalam periode tertentu didalam sebuah atau beberapa buku yang disebut jurnal. Tiap catatan itu harus ditunjang oleh dokumen sumbernya (nota, faktur, kuitansi, bukti memorial, dan lain-lain). Pencatatan dalam akuntansi ada dua tahap, yaitu pencatatan transaksi dalam buku jurnal (journal entry) dan pencatatan ayat jurnal ke buku besar (posting to legder).
  2. Pengelompokkan (classification). Pada tahap ini menunjukkan aktivitas transaksi-transaksi yang sudah dicatat itu dikelompokan menurut kelompok akun yang ada, yaitu kelompok akun (assets), akun kewajiban (liabilities), akun ekuitas (equities), akun pendapatan (revenue) dan akun beban (expenses).
  3. Pengikhtisaran (summarizing). Pada tahap ini dilakukan aktivitas penyusunan nilai untuk setiap akun yang disajikan dalam bentuk saldo masing-masing sisi debit dan kredit, bahkan hanya berupa saldo saja. Berarti bahwa secara berkala semua transaksi yang sudah dicatat, dikelompokkan, disajikan secara rigat dala mdaftar tersendiri, yang disebut neraca saldo (trial balance).
  4. Pelaporan (reporting). Pada tahap ini dilakukan aktivitas penyusunan ringkasan dari hasil peringkasan. Laporan disusun secara sistematis untuk dapat dipahami dan dapat diperbandingkan serta disajikan secara lengkap (full disclosure). Laporan keuangan terdiri atas laporan laba rugi (income statement), laporan perubahaan ekuitas (equity statement), laporan neraca (balance sheet), laporan arus kas (cash flos statement), dan catatan atas laporan keuangan.
  5. Penafsiran (analizing). Tahap ini merupakan lanjutan dari proses akuntansi secara teknis, yaitu membaca laporan keuangan melalui alat dan formula tertentu sehingga dapat diketahui kinerja dan posisi keuangan dan perubahannya untuk suatu organissasi.
Jadi proses akuntansi meliputi pencatatan transaksi-transaksi keuangan, pengelompokkan, pengikhtisaran, pelaporan dan penafsiran data keuangan.

Pengertian dan Fungsi Produksi


Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang menstranspormasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output). Dalam pemgartian yang bersifat umum ini penggunaannya cukup leas, sehingga mencakup keluaran (output) yang berupa barang atau jasa. Dalam arti sempit, pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan yang menghsilkan barang baik barang jadi maupun barang setengah jadi, bahan industri dan suku cadang atau spareparts dan komponen. Hasil produksinya dapat berupa barang­barang konsumsi maupun barang-barang industri. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa. (Sofjan Assauri, 1999: him 11)

Produksi adalah suatu proses mengubah input menjadi output sihingga nilai barang tersebut bertambah. Input dapat berupa terdiri dari barang atau jasa yang digunakan dalam proses produksi, dan output adalah barang atau jasa yang di hasilkan dari suatu proses produksi.(sri adiningsih, 1999 : him 3-4). sedangkan menurut, sukanto dan indriy, Produksi merupakan pusat pelaksanaan kegiatan konkrit mengadakan barang-barang dan jasa-jasa. Tanpa kegiatan ini kosonglah arti suatu badan usaha.(sukanto, indriyo, 1992, him 12-13)
Produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi output. Kegiatan tersebut dalam ekonomi biasa di nyatakan dalam fungsi produk, Fungsi produk menunjukkan jumiah maksimum output yang dapat dihasilkan dari pemakaian sejumlah input dengan menggunakan teknogi tertentu. (sugiarto, dkk, 2002 : him 202) sedangkan menurut Ari sudarman, Produksi sering didefenisikan sebagai penciptaan guna, dimana guna bararti kemampuan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia(Ari Sudarman, 2004 : him 103)
Menurut definisi diatas produksi meliputi semua aktivitas dan tidak hanya mencakup pengertian yang sangat luas, produksi meliputi semua aktivitas dan tidak hanya mencakup pembuatan barang-barang yang dapat dilihat dengan menggunakan faktor produksi. Faktor produksi yang dimaksud adalah berbagai macam input yang digunakan untuk melakukan proses produksi. Faktor-faktor produksi tersebut dapat diklasifikasi menjadi faktor produksi tenaga kerja, modal, dan bahan mentah. Ketiga faktor produksi tersebut dikombinasikan dalam jumlah dan kualitas tertentu. Aktivitas yang terjadi didalam proses produksi yang meliputi perubahan-perubahan bentuk, tempat dan waktu penggunaan hasil-hasil produksi.
Disamping itu produksi juga diartikan sebagai penciptaan nilai guna (utility) suatu barang dan jasa dimana nilai guna diartikan sebagai kemampuan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pengertian lain dengan lebih sederhana mengatakan bahwa produksi adalah suatu kegiatan mengubah input (faktor produksi menjadi output barang dan jasa). adanya perbedaan produksi dalam arti teknis dan ekonomi adalah secara teknis merupakan suatu pendayagunaan sumber­sumber yang tersedia. Dimana nantinya diharapkan terwvujudnya hasil yang lebih baik dari segala pengorbanan yang telah diberikan. Sedangkan bila ditinjau dari pengertian ekonomi, produksi merupakan suatu proses pendayagunaan segala sumber yang tersedia untuk mewujudkan hasil yang terjamin kualitas, terkelola dengan baik sehingga kegiatan tersebut haruslah dilakukan dengan biaya serendah mungkin untuk mencapai hasil maksimal.

Fungsi Produksi

Pada umumnya ekonomi menggunakan fungsi produksi untuk menggambarkan hubungan antara input dan output. Fungsi produksi menunjjukan berapa banyak jumlah maksimum output yang dapat diproduksi apabila sejumlah input yang tertentu dipergunakan pada proses produksi (Sri Adiningsi, 1999: hlm 5)

Fungsi produksi adalah suatu skedul (atau tabel atau persamaan matematis) yang menggambarkan jumlah output maksimum yang dapat dihasilkan dari satu set faktor produksi tertentu, dan pada tingkat teknologi tertentu pula. Singkatnya fungsi produksi adalah katalog dari kemungkinan hasil produksi (Ari Sudarman, 2004: hlm 108)

Fungsi produksi menunjukkan sifat hubungan di antara faktor­faktor produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan. Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi selalu juga disebut sebagai output.(Sadono Sukirno, 2008 : him 193)

Dari pengertian diatas dapat dipahami mengenai unsur-unsur dan Faktor-faktor produksi disini yang dimaksud adalah tanah, modal, tenaga kerja dan keahlian keusahawan dimana tetap jumlahnya. Hanya tenaga kerja dipandang sebagai faktor produksi yang berubah-ubah. jumlahnya. Dengan demikian perkaitan antara faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai adalah perkaitan antara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai. 3 variabel independen yaitu Bahan Baku, Tenaga Kerja, dan Pemasaran Hasil Produksi.

A. Bahan baku
Menurut Mulyadi (1986: 118) bahan baku adalah bahan yang membentuk bagian integral produk jadi. Bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, pembelian import atau dari pengolahan sendiri. Adapun jenis jenis bahan baku menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri (1982: 185) terdiri dari:
1. Bahan baku langsung (direct material)
Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang merupakan bagian daripada barang jadi yang dihasilkan. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan mentah langsung ini mempunyai hubungan yang erat dan sebanding dengan jumlah barang jadi yang dihasilkan.
2. Bahan baku tak langsung (indirect material)
Bahan baku tak langsung adalah bahan baku yang ikut berperanan dalam proses produksi, tetapi tidak secara langsung tamapak pada barang jadi yang dihasilkan. Seandainya barang jadi yang dihasilkan adalah meja dan kursi maka kayu merupakan bahan baku langsung, sedangkan paku dan plamir merupakan bahan mentah tak langsung. Sumber : id.shvoong

B. Tenaga kerja
Tenaga Kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika ada permintaan kerja, tenaga kerja dapat dilihat dari konsep produktivitasnya. (Sumber : socialrewardsurvey) Tenaga kerja faktor produksi ini bukan saja berarti jumlah buruh yang terdapat dalam perekonomian. Pengertian tenaga kerja meliputi juga keahlian dan ketrampilan yang mereka miliki. Dari segi keahlian dan pendidikannya, tenaga kerja di bedakan kepada tiga golongan berikut:
1. Tenaga kerja kasar adalah tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau rendah pendidikannya dan tidak memiliki keahlian dalam suatu bidang pekerjaan,
2. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memilki keahlian dari pelatihan atau dari pengalaman kerja seperti montir mobil, tukang kayu dan ahli merepasi TV dan radio.
3. Tenaga karja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki pendidikan cukup tinggi dan ahli dalam bidang tertentu seperti dokter, akuntan, ahli ekonom dan insinyur. .(sudono sukirno, 2003: hlm 7)
Konsep produktivitas kerja dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi individu dan dimensi organisasian. Dimensi individu melihat produktivitas dalam kaitannya dengan karakteristik­karakteristik kepribadian individu yang muncul dalam bentuk sikap mental dan mengandung makna keinginan dan upaya individu yang selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Sedangkan dimensi keorganisasian melihat produktivitas dalam kerangka hubungan teknis antara masukan (input) dan keluaran (out put). Oleh karena itu dalam pandangan ini, terjadinya peningkatan produktivitas tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas, tetapi juga dapat dilihat dari aspek kualitas.

C. Pemasaran Hasil produksi
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2002: hlm 9)
Perencanaan pemasaran harus dimulai dari penetapan tujuan perusahaan, misalnya tujuan yang ingin dicapai:
a. Menciptakan kepuasan pelanggan melalui tawaran produk
b. Meningkatkan kwalitas produk
c. Meningkatkan pasar
d. Medapat laba dalam jangka pendek dan panjang (Ali Hasan 2008: hlm 31)
Meskipun beberapa perusahaan mempunyai tujuan yang sama, tetapi strategi yang digunakan berbeda-beda. Umumnya strategi pemasaran adalah:
a. Memilih pelanggan sasaran yang dituju atau dilayani
b. Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan
c. Menentukan bauran pemasaran panjang (Ali Hasan 2008: Mm 32)
Agar strategi pemasaran dapat dijalankan, menajer pemasaran diharuskan untuk mengembangkan program-program pemasaran, seperti berikut:
a. Target penjualan
b. Anggaran pemasaran
c. Alokasi bauran pemasaran
d. Penetapan harga
e. Alokasi anggaran pemasaran pada masing-masing kelompok(Ali Hasan 2008: him 32)
Implementasi perencanaan pemasaran akan menjadi aktivitas terbaik perusahaan harus diorganisasikan melalui struktur organisasi yang mencerminkan kegiatan pemasaran yang optimal.

Monday, 3 November 2014

Sejarah HmI

Lembaran – lembaran sejarah HmI telah banyak menghiasi Indonesia sampai saat ini dan HmI adalah organisasi tertua yang tetap eksis tanpa ada vakum dalam perjalannya sampai saat ini. Berbicara sejarah kita harus mengetahui dahulu pengertian dari Sejarah. Definisi Sejarah adalah Sejarah adalah pelajaran dan pengetahuan tentang perjalanan masa lampau ummat manusia, mengenai apa yang dikerjakan, dikatakan dan dipikirkan oleh manusia pada masa lampau, untuk menjadi cerminan dan pedoman berupa pelajaran, peringatan, kebenaran bagi masa kini dan mendatang untuk mengukuhkan hati manusia.
A. Latar Belakang Berdirinya HmI
Jika ditinjau secara umum ada 4 (empat) permasalahan yang menjadi latar belakang berdirinya HmI.
1. Situasi Dunia Internasional
Berbagai argumen telah diungkapkan sebab-sebab kemunduran ummat Islam. Tetapi hanya satu hal yang mendekati kebenaran, yaitu bahwa kemunduran ummat Islam diawali dengan k
emunduran berpikir, bahkan sama sekali menutup kesempatan untuk berpikir. Yang jelas ketika ummat Islam terlena dengan kebesaran dan keagungan masa lalu maka pada saat itu pula kemunduran menghinggapi ummat Islam.
Akibat dari keterbelakangan ummat Islam, maka munculah gerakan untuk menentang keterbatasan seseorang melaksanakan ajaran Islam secara benar dan utuh. Gerakan ini disebut Gerakan Pembaharuan. Gerakan Pembaharuan ini ingin mengembalikan ajaran Islam kepada ajaran yang totalitas, dimana disadari oleh kelompok ini, bahwa Islam bukan hanya terbatas kepada hal-hal yang sakral saja, melainkan juga merupakan pola kehidupan manusia secara keseluruhan. Untuk itu sasaran Gerakan Pembaharuan atau reformasi adalah ingin mengembalikan ajaran Islam kepada proporsi yang sebenarnya, yang berpedoman kepada Al Qur'an dan Hadist Rasullulah SAW.
Dengan timbulnya ide pembaharuan itu, maka Gerakan Pembaharuan di dunia Islam bermunculan, seperti di Turki (1720), Mesir (1807). Begitu juga penganjurnya seperti Rifaah Badawi Ath Tahtawi (1801-1873), Muhammad Abduh (1849-1905), Muhammad Ibnu Abdul Wahab (Wahabisme) di Saudi Arabia (1703-1787), Sayyid Ahmad Khan di India (1817-1898), Muhammad Iqbal di Pakistan (1876-1938) dan lain-lain.
2. Situasi NKRI
Tahun 1596 Cornrlis de Houtman mendarat di Banten. Maka sejak itu pulalah Indonesia dijajah Belanda. Imprealisme Barat selama 350 tahun membawa paling tidak 3 (tiga) hal :
1. Penjajahan itu sendiri dengan segala bentuk implikasinya.
2. Missi dan Zending agama Kristiani.
3. Peradaban Barat dengan ciri sekulerisme dan liberalisme.
Setelah melalui perjuangan secara terus menerus dan atas rahmat Allah SWT maka pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno-Hatta Sang Dwi Tunggal Proklamasi atas nama bangsa Indonesia mengumandangkan kemerdekaannya.
3. Kondisi Mikrobiologis Ummat Islam di Indonesia
Kondisi ummat Islam sebelum berdirinya HmI dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) golongan, yaitu :
Pertama : Sebagian besar yang melakukan ajaran Islam itu hanya sebagai kewajiban yang diadatkan seperti dalam upacara perkawinan, kematian serta kelahiran.
Kedua : Golongan alim ulama dan pengikut-pengikutnya yang mengenal dan mempraktekkan ajaran Islam sesuai yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Ketiga : Golongan alim ulama dan pengikut-pengikutnya yang terpengaruh oleh mistikisme yang menyebabkan mereka berpendirian bahwa hidup ini adalah untuk kepentingan akhirat saja.
Keempat : Golongan kecil yang mencoba menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman, selaras dengan wujud dan hakekat agama Islam. Mereka berusaha supaya agama Islam itu benar-benar dapat dipraktekkan dalam masyarakat Indonesia.
4. Kondisi Perguruan Tinggi dan Dunia Kemahasiswaan
Ada dua faktor yang sangat dominan yang mewarnai Perguruan Tinggi (PT) dan dunia kemahasiswaan sebelum HmI berdiri. Pertama: sisitem yang diterapkan dalam dunia pendidikan umumnya dan PT khususnya adalah sistem pendidikan barat, yang mengarah kepada sekulerisme yang "mendangkalkan agama disetiap aspek kehidupan manusia". Kedua : adanya Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY) dan Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) di Surakarta dimana kedua organisasi ini dibawah pengaruh Komunis. Bergabungnya dua faham ini (Sekuler dan Komunis), melanda dunia PT dan Kemahasiswaan, menyebabkan timbulnya "Krisis Keseimbangan" yang sangat tajam, yakni tidak adanya keselarasan antara akal dan qalbu, jasmani dan rohani, serta pemenuhan antara kebutuhan dunia dan akhirat.
- See more at: http://pbhmi.org/node/1#sthash.3I3nbLMW.dpuf