Pekerjaan dianalisis sebagai kegiatan rutin pada manajemen strategis yang
dilakukan sejak awal tahun 1900-an. Kemudian diperbarui dengan pengertian
mengenai pengukuran kerja, biaya dan standardisasi, peningkatan produktivitas
prosedur teknik industry lainnya.
Sebuah pekerjaan merupakan gambaran dari pencerminan tugas-tugas,
kewajiban-kewajiban dan tanggung jawab nyata dari setiap anggota karyawan
terhadap pekernajaannya. Analisis pekerjaan mempelajari gambaran atau desain
dari aktivitas-aktivitas yang menentukan tugas-tugas, kewajiban-kewajiban dan
wujud tanggung jawab dari setiap pekerjaan yang dilakukan karyawan.
Dalam suatu kegiatan dibutuhkan informasi yang dapat ditangani atau
diselesaikan dengan bantuan pengawasan atau yang mendapat kepercayaan dalam
catatan pembukuan tertulis manajer. Dengan banyaknya tugas yang perlu
diperhatikan, keterangan informasi tentang tugas-tugas, hubungan dengan para
pelamar, penentuan kompensasi atau imbalan, bahan-bahan yang berhubungan dengan
sumber daya manusia perlu diperhitungkan dan dibakukan.
Depertemen SDM harus dapat membantu para manajer dan para stafnya, para
pengguna SDM dan jaringan system informasi sumber daya manusia, dengan
memberikan informasinya tentang pekerjaan, serta mengembangkan prinsip
perencanaan desain pekerjaan. Bagaimana mencari solusi dan memberikan informasi
untuk menyelesaikan kesulitan yang muncul merupakan tantangan dalam dunia
kerja.
Analisis pekerjaan dapat diaplikasikan sebagai alat untuk merencanakan SDM
pada tingkat manajerial, professional dan teknikal.
1. Pengertian Analisis Pekerjaan
Pada hakekatnya semua orang yang menduduki jabatan manajerial atau pejabat
Negara sekalipun adalah sumber daya manusia juga. Berarti dalam suatu
organisasi atau Negara diperlukan keberadaan sekelompok orang-orang analisis
pekerjaan yang bertugas melakukan analisis terhadap atau suatu atau semua
pekerjaan yang ada. Jadi, setiap pekerjaan ada orang yang mengerjakannya,
jangan sampai pekerjaan itu tidak beraturan atau tidak ada yang mempertanggung
jawabkannya, sehingga tercapai tujuan organisasiatau Negara, diantaranya usaha
dalam meningkatkan produktivitasm efesiensi dan efektivitas. Jika diperusahaan
atau suatu organisasi pekerjaan tersebut sering kita kenal dengan manajemen
sumber daya manusia (MSDM)
Dengan demikian, pada intinya analisis pekerjaan adalah mendapatkan orang
yang tepat pada suatu pekerjaan tertentu, sesuai dengan kemampuan, keahlian dan
pengalaman dalam melakukan suatu pekerjaan. Jadi, hal ini dapat menghindari
hal-hal yang kurang menguntungkan bagi perusahaan.
Dalam rangka memperoleh suatu analisis akurat, depertemen SDM bersandar
pada organisasi dan karyawan yang diharapkan bisa menyediakan informasi sebagai
berikut :
§ Daftar pertanyaan analisis pekerjaan seluruhnya
§ Skema organisasi departemen
§ Informasi tentang perubahan dalam perusahaan yang sudah mempengaruhi
posisi itu
§ Klarifikasi memperjelas informasi yang disampaikan
Departemen SDM kemudian akan meneliti informasi tersebut dan menentukan apakah
suatu posisi dapat dikelompokkan kedalam suatu pekerjaan yang sudah ada atau
apakah suatu pekerjaan baru perlu untuk diciptakan. Pada akhirnya kegiatan
analisis pekerjaan hendaknya dapat memberikan jawaban atas pertanyaan seperti
ini :
§ Berapa banyak waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas
penting?
§ Tugas-tugas mana yang dapat dikelompokkan dengan mempertimbangkan jenis
suatu pekerjaan?
§ Bagaimana merancang pekerjaan sehingga kinerja karyawan dapat
ditingkatkan?
§ Jenis keahlian apa yang diperlukan untuk posisi jabatan tertentu?
§ Jenis pendidikan apa yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas kinerja?
§ Jenis keterampilan apa yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
tertentu?
§ Karyawan mana yang terbaik dan sesuai untuk suatu pekerjaan?
§ Informasi apa yang diperoleh dari suatu analisis pekerjaan yang dapat
digunakan untuk program pengembangan SDM?
Berbagai pertanyaan tersebuut akan menjelaskan kontribusi yang dibuat oleh
analisis pekerjaan bagi program SDM suatu perusahaan dan kegiatan spesifik.
Selain itu, diperlukan perencanaan yang seksama dan berbagai teknik untuk
analisis pekerjaan didalam perancangan pekerjaan.
2. Tujuan Analisis Pekerjaan
Menciptakan SDM yang handal dalam menghadapi tantangan teknologi modern,
merasakan kenyamanan dalam bekerja, bermartabat dan berkeadilan didalam suatu
perusahaan. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan yaitu penggunaan
tekhnologi canggih dan kenyamanan dan suasana kerja.
Perlu disadari bahwa tujuan lembaga, organisasi atau perusahaan dengan
perencanaan SDM yang berorientasi pada hasil analisis pekerjaan adalah untuk
mewujudkan eksistensi, efektifitas dan efesiensi, serta produktivitas dalam
mencapai tujuan atau sasara perusahaan, seperti yang telah ditetapkan dalam
program perencanaan.
Tindakan-tindakan yang diperlukan oleh manajemen SDM untuk mencapai tujuan
yang didasarkan pada informasi analisis pekerjaan adalah sebagai berikut:
a. Evaluasi peran lingkungan terhadap pekerjaan indivdu
b. Kaji kembali kemungkinan ada persyaratan kerja yang using
c. Ciptakan peraturan yang dapat menguntungkan semua pihak
d. Rangan kebutuhan SDM masa depan
e. Sesuaikan antara jumlah pelamar dan pekerjaan yang tersedia
f. Rancangan kebutuhan pendidikan dan pelatihan untuk karyawan baru maupun
karyawan yang sudah berpengalaman.
g. Rancangan rencana pengembangan potensi karyawan
h. Tentukan standar kerja/prestasi yang realistis
i. Penempatan karyawan hendaknya sesuai dengan mintanya
j. Penempatan karyawan harus sesuai dengan keahliannya
k. Berikan kompensasi secara wajar
3. Pengumpulan Informasi Analisis Pekerjaan
Sebelum pengumpulan informasi dilakukan, perlu dijelaskan terlebih dahulu
kepada karyawan yang akan melakukan analisis pekerjaan. Penjelasan ini sangat
diperlukan agar informasi dapat diperoleh selengkap dan sebaik mungkin, Karena
nantinya akan digunakan sebagai alat pengambilan keputusan bidang SDM.
Setiap karyawan perlu memahami betul maksud dan tujuan pengumpulan
informasi analisis pekerjaan. Dengan analisis pekerjaan yang benar akan
diperoleh kepercayaan sebagai sarana sosialisasi dan pemahaman yang menyeluruh
dalam lingkungan perusahaan, lingkungan kerja dan bagi karyawan yang diberikan
pengembangan keterampilan kerja. Keberhasilan karyawan dalam melakukan analisis
pekerjaan ini tidak terlepas dari peran aktif dari penyelia atau atasan
langsung dari karyawan tersebut.
Tugas para penyeliah tersebut adalah :
a. Mengidentifikasi pekerjaan yang harus dianalisis
b. Mengembangkan dan mempersiapkan daftar analisis pekerjaan
c. Mengumpulkan informasi analisis pekerjaan
Ada empat metode dasar yang dapat digunakan secara terpisah atau kombinasi
dalam mengumpulkan informasi analisis pekerjaan, yaitu, pengamatan, wawancara,
daftar pertanyaan, catatan/buku harian pekerjaan, informasi dari karyawan yang
lebih senior dan temuan auditor. Pada setiap metode ini informasi tentang
pekerjaan dikumpulkan dan kemudian dipelajari dalam kaitan dengan tugasnya.
Analisis pekerjaan seperti ini dikenal sebagai berorientasi tugas. Pada sisi
lain suatu pekerjaan dapat dianalisis dalam kaitannya dengan prilaku atau apa
yang dikerjakan oleh karyawan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut, hal ini
dikenal sebagai analisis pekerjaan berorientasi kerja.
Kedua orientasi diatas bisa diterima sesuai uniform guidelines on employee
selection procedure sepanjang dapat diidentifikasi secara kritis tugas
pekerjaan dan prilaku pekerja yang melakukan pekerjaan tersebut.
Suatu daftar pertanyaan, biasa disebut job analysis information format
dapat menyediakan informasi inti yang dijadikan dasar untuk analisis pekerjaan
dengan menggunakan metode apapun.
Karyawan yang melakukan pekerjaan tersebut diminta untuk melengkapi job
analysis information format. Jawaban ini kemudian diterapkan dan digunakan
untuk teknik pengumpulan dan struktur yang dikehendaki secara terperinci.
Perbedaan antar pekerjaan karyawan harus dipertimbangkan sepanjang analisis
informasi job analysis information format sebagai tambahan terhadap analisis
pekerjaan yang ada. Analisis pekerjaan mestinya tidak berasumsi bahwa semua
karyawan atau para penyelia akan memandang suatu pekerjaan dengan cara yang
sama. Penolakan dapat memunculkan suatu gambaran yang menyimpang dari suatu
informasi pekerjaan yang sedang dikumpulkan oleh analisis pekerjaan. Analisis pekerjaan
perlu mencoba untuk mendapatkan informasi dari pria dan wanita, para pekerja
muda dan yang tua, dan karyawan berkinerja tinggi dengan rendah. Akhirnya,
analisis pekerjaan hendaknya tidak berasumsi bahwa semua karyawan dan para
penyelia mempunyai pengetahuan yang sama tentang suatu pekerjaan. Ini adalah
penting sebab riset menunjukkan bahwa terlalu sedikit pengetahuan tentang suatu
pekerjaan dapat mendorong kea rah deskripsi tugas tidak akurat.
4. System Informasi Analisis Pekerjaan
Dalam jaringan system informasi pekerjaan, system informasi sumber daya
manusia dan desain pekerjaan menunjukkan bagaimana cara-cara SDM yang
professional diperluas dalam depertemen informasi SDM sebagai basis dasar untuk
menerapkan analisis pekerjaan yang menyediakan pelayanan lebih baik dalam
pelaksaan tugas-tugas manajer atau pimpinan. Kemudian bagian tersebut
diamanatkan/ditujukan untuk bahan informasi sumber daya manusia serta
konsekuensi dari pengelolaannya.
Desakan pekerjaan memberikan perhatian bahwa kegiatan SDM mencakup
permasalahan yang luas dan komplek. Departemen SDM memperhatikan masalah
analisis pekerjaan yang memberikan informasi tentang system kerja sama,
evaluasi dan pengorganisasiannya.
Adapun kegiatan yang utama dari pengelolaan manajemen SDM dalam informasi
analisis pekerjaan adalah :
• Mengevaluasi tentang tantangan lingkungan yang dapat mempengaruhi
tugas-tugas individu
• Menghapuskan persyaratan yang tidak diperlukan atau tidak relevan yang
dapat membedakan pekerjaan karyawan
• Menemukan unsure pembagian tugas yang dapat membantu atau menghalangi
kualitas dari lingkungan kerja
• Merencanakan persyaratan bagi departemen SDM mendatang
• Sebagai penghubung dan control antar pelamar pekerjaan dan pembukaan
lowongan pekerjaan.
• Menentukan materi pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan untuk karyawan
baru
• Menyusun rencana kerja pengembangan potensi karyawan
• Mengumpulkan bentuk standar kerja karyawan
• Sebagai tempat bagi karyawan untuk meningkatkan efektivitas keahlian dan
keterampilan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya
• Mengetahui kejujuran pemegang jabatan atau promosi pekerjaan
Analisis pekerjaan sebagai proses berpikir yang bersifat abstrak mengenai
suatu pekerjaan, hasilnya dapat dirumuskan menjadi deskripsi dan spesifikasi
pekerjaan.
Kegunaan analisis pekerjaan adalah
• Perencanaan dan pengadaan SDM
• Rekrutmen dan seleksi SDM
• Orientasi, penempatan, pelatihan dan pengembangan
• Pengembangan karier
• Pengaturan kompensasi, imbalan atau reward
• Penilaian kinerja
• Konseling, bimbingan dan penyuluhan
• Membantu merevesi strultir organisasi jika diperlukan
• Memperbaiki aliran kerja dan pengaturan penjenjangan
• Memberikan data sebagai fungsi pengaturan dan aturan komunikasi
• Membantu menetapkan alur promosi dalam semua departemen dalam perusahaan.
5. Langkah-Langkah Dalam Analisis Pekerjaan
Proses analisis pekerjaan melalui sejumlah langkah-langkah, dengan aumsi
bahwa analisis pekerjaan yang diselenggarakan didalam suatu perusahaan
berkelanjutan atau perusahaan yang telah siap beroperasi.
• Langkah 1, menyediakan suatu pandangan yang luas bagaimana masing-masing
pekerjaan, berkait dengan perusahaan secara keseluruhan.
• Langkah 2, untuk mendorong menentukan bagaimana analisis pekerjaan dan
informasi rancang pekerjaan akan digunakan
• Langkah 3, melibatkan penggunaan dari teknik analisis pekerjaan yang bisa
diterima
• Langkah 4, mengumpulkan informasiyang digunakan
• Langkah 5, untuk mengembangkan suatu deskripsi tugas
• Langkah 6, mempersiapkan suatu spesifikasi pekerjaan
Informasi yang dikumpulkan digunakan untuk rancang pekerjaan dan merancang
ulang. Analisis pekerjaan menyediakan informasi penting bagi perusahaan,
sehingga kebutuhan karyawan terpenuhi dan hasil kerjanya produktif. Akhirnya,
informasi dari analisis pekerjaan dapat digunakan oleh perusahaan untuk
evaluasi tentang rencana pekerjaannya. Pada langkah ini, penting bagi suatu
perusahaan untuk mengavaluasi usahanya dan menentukan apakah tujuan
produktivitas dan kepuasan dapat tercapai.
6. Teknik Analisis Pekerjaan
Analisis pekerjaan merupakan kegiatan pengumpulan data tentang pekerjaan
yang dilakukan oleh organisasi dan kemudian dianalisis untuk berbagai
keperluan. Berhubung jenis data dan informasi sangat banyak jenisnya, maka
penggunaannya dapat dipakai untuk tujuan yang sama atau berbeda. Untuk
menganalisis pekerjaan diperlukan pengetahuan, keahlian dan kemampuan serta
pengalaman yang cukup agar tugas ini tidak menimbulkan distorsi informasi yang
menyebabkan perencanaan SDM tidak tepat dalam pelaksanaannya.
Ada beberapa metode pengumpulan data, seperti pengamatan, tanya jawab,
pengisisan, daftar pertanyaan serta catatan kerja harian. Untuk itu analisis
perlu memilih metode yang dianggap terbaik atau kombinasi optimal dari metode
yang ada.
a. Pengamatan
b. Wawancara
c. Pandangan pejabat, atasan langsung atau karyawan senior
d. Daftar pertanyaan
e. Catatan harian pekerjaan karyawan
f. Teknik kombinasi
7. Deskripsi dan Spesifikasi Pekerjaan
Deskripsi pekerjaan adalah hasil analisis pekerjaan sebagai rangkaian
kegiatan atau proses menghimpun dan mengolah informasi mengenai pekerjaan.
Manfaat deskripsi pekerjaan untuk menentukan :
• Ringkasan pekerjaan dan tugas-tugas
• Situasi dan kondisi kerja
• Persetujuan
Sejalan dengan memasuki era globalisasi dengan banyaknya perubahan terjadi
akhir-akhir ini, kebutuhan terhadap deskripsi pekerjaan juga semakin meningkat.
Perubahan ini meliputi :
• Restrukturasi organisasi dalam jumlah besar
• Kebutuhan untuk menerapkan cara-cara kreatif dan baru untuk memotivasi
dan memberikan penghargaan karyawan
• Tingkat kecepatan perkembangan tekhnologi yang mengubah lingkungan
pekerjaan
• Peraturan ketenagakerjaan yang lebih ketat
Dengan demikian mau tida mau harus memperhitungkan aspek-aspek yang
berhubungan dengan sumber daya manusia yang sebetulnya tidak berkaitan langsung
dengan deskripsi pekerjaan. Disamping itu, tidak ada bentuk standar untuk suatu
deskripsi pekerjaan, kebanyakan uraian mengemukakan tentang pentingnya
informasi :
a. Nama pekerjaan
b. Ringkasan
c. Peralatan
d. Lingkungan
e. Aktivitas
Sementara itu, spesifikasi pekerjaan adalah karakteristik atau
syarat-syarat kerja yang harus dipenuhi sehingga dapat melaksanakan suatu
pekerjaan/jabatan. Secara lengkap spesifikasi pekerjaan diartikan sebagai
persyaratan pengetahuan, keterampilan atau keahlian, kemampuan mental atau
fisik serta sifat-sifat kepribadian tertentu yang disyaratkan kepada karyawan
untuk melaksanakan pekerjaan tertentu secara baik, efektif, efesien dan
produktif.
Panduan yang dapat digunakan dalam memasukkan karakteristik-karakteristik
yang harus dimasukkan pada suatu spesifikasi pekerjaan :
a. Semua tugas pekerjaan harus dikenali dan dinilai dalam kaitannya dengan
arti penting teknik analisis pekerjaan
b. Suatu panel tenaga ahli, karyawan atau para penyelia perlu menetapkan
tingkat keterampilan yang diperlukan untuk melakukan masing-masing tugas
pekerjaan
c. Tingkat keterampilan masing-masing harus dinilai
d. Karakteristik lain yang penting untuk melakukan pekerjaan itu yang harus
dikenali, meliputi kondisi fisik yang dibutuhkan dan sertifikasi professional
e. Jenis keterampilan yang dikenali perlu untuk secara rinci dikaitkan
dengan masing-masing tugas pekerjaan
Aplikasi ketiga dari analisis pekerjaan adalah memberikan standar prestasi
kerja yang mempunyai manfaat, yaitu :
a. Standar fungsi sebagai sasaran atau target bagi pelaksanaan kerja
karyawan dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan
b. Standar sebagai criteria keberhasilan kerja yang akan diukur dan dinilai
c. Standar fungsi sebagai umpan balik bagi karyawan
d. Standar sebagai sarana penetapan reward
e. Sntandar berfungsi untuk membedakan antar satu karyawan dengan karyawan
lainnya
Standar prestasi kerja dalam sasarannya harus diusahakan pencapaiannya oleh
setiap pekerja. Apabila para pekerja berhasil memenuhi standar prestasi kerja,
mereka akan memperoleh kepuasan yang pada gilirannya mendorong pekerja untuk
lebih berprestasi lebih baik lagi. Jika standar prestasi kerja tidak ada, maka
yang didapat hanyalah produktivitas kerja yang rendah dam sulit mengambil
keputusan untuk menjatuhkan sanksi-sanksi ataupun hukuman indispliner.
Deskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan dan standar-standar prestasi
kerja dapat sangatlah penting sebagai bahan masukan basi system informasi
sumber daya manusia.
8. Aplikasi Analisis Pekerjaan
Sesuai atau tidaknya teknik pengumpulan informasi yang digunakan dalam
analisis pekerjaan, harus diukur dengan aplikasi informasi yang diperoleh.
Maksudnya adalah satu atau gabungan beberapa teknik dapat dikatakan berhasil
bila bermanfaat untuk peningkatan kualitas SDM, sehingga setiap karyawan yang
ada dalam perusahaan mampu lebih mengoptimalkan kontribusinya kearah pencapaian
tujuan dan sasaran perusahaan. Dengan demikian teknik manapun yang digunakan
harus mampu memberikan kontribusi nyata dalam hal :
a. Merumuskan uraian pekerjaan
b. Menetapkan standar prestasi kerja
c. Merumuskan spesifikasi pekerjaan
d. Memperkecil kemungkinsn gap antar keinginan karyawan dengan perusahaan
e. Membuat system informasi sumber daya manusia
Panduan admisnistratif yang mengatur berbagai hal-hak warga Negara dan
keputusan serta hokum EEO telah menetapkan secara jelas.
Analisis pekerjaan terkait erat dengan hokum diskriminasi melalui keputusan
mahkamah agung. Mutu analisis pekerjaan yang diselanggarakan oleh suatu
organisasi sering menjadi suatu factor penentu yang utama, apakah oraganisasi
itu telah bertindakdengan baik. Atas dasar keputusan pengadilan, suatu analisis
pekerjaan yang baik harus memenuhi criteria sebagai berikut :
• Menghasilkan suatu deskripsi tugas yang jelas
• Frekuansi dan pentingnya tugas prilaku harus ditaksir
• Harus mempertimbangkan suatu penilaian akurat mengenai pengetahuan,
keterampilan, kemampuan dan karakteristik lain yang diperlukan dalam pekerjaan
• Harus menghasilkan informasi tentang hubungan antartugas-tugas pekerjaan
dengan pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan karakteristik lain untuk
masing-masing tugas pekerjaan.
Analisis pekerjaan sangat membantu organisasi terutama pada kegiatan
berikut :
• Rekrumen dan seleksi
• Pelatihan dan pengembangan karir
• Kompensasi
• Perencanaan strategis
Dengan demikian, jelaslah bahwa penggunaan penggunaan analisis pekerjaan
yang potensial meliputi keseluruhan aktivitas SDM.
9. Metode baru Analisis Pekerjaan
Beberapa metode baru muncuk dengan mendapat perhatian beberapa praktisi.
Dengan melakukan penelitian dan aplikasi selama lebih dari 25 tahun. Penempatan
aplikasi masalah menjadikan motode tersebut mendapat langkah maju yang besar.
Mereka menggolongkan kedalam:
a. Pendekatan peristiwa genting
b. Skala penilaian tingkah laku
c. Ukuran dari kedudukan pengelolaan
d. Analisis posisi daftar pertanyaan
e. The hay system
10. Hubungan Analisis Pekerjaan Dengan SDM
Analisis pekerjaan dalam suatu perusahaan dalam mewujudkan eksistensinya
untuk mencapai tujuan memerlukan sejumlah karyawan yang mampu secara efektif
dan efesien melaksanakan seluruh volume kerja.
• Untuk itu diperlukan perencanaan SDM
• Syarat individu berupa penyusunan syarat-syarat atau spesifikasi bagi
suatu pekerjaan
• Memilih tugas atau struktur pekerjaan meliputi usaha-usaha untuk
mengalokasi dan menrestrukturisasi kegiatan-kegiatan pekerjaan ke berbagai
kelompok
• Taksiran potensi melipiti kegiatan memperkirakan kemampuan dan potensi
yang dimiliki karyawan terhadap suatu jenis pekerjaan
• Penilaian tugas merupakan suatu penilaian sistimatis yang dilakukan oleh
supervisor terhadap prestasi pekerjaan dari pekerja
Evaluasi pekerjaan merupakan suatu prosedur pengklasifikasian pekerjaan
berdasarkan kegunaan masing-masing didalam organisasi dan dalam tenaga karya
luar yang terkait.