Rancangan pekerjaan merupakan pengembangan dari analisis pekerjaan, terkait
dengan upaya untuk memperbaiki efesiensi, efektivitas dan produktivitas
perusahaan dan kinerja karyawan. Dalam merancang suatu pekerjaan hendaknya
memperhatikan hubungan antara teknologi dengan manusia, selain itu juga harus
dapat memfasilitasi pencapaian tujuan perusahaan serta mengetahui kapasitas dan
kebutuhan karyawan yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Hal yang popular dalam
rancang pekerjaan adalah perluasan pekerjaan dan pengayaan pekerjaan.
Racangan pekerjaan adalah proses penentuan tugas-tugas yang akan
dilaksanakan, metode-metode yang digunakan untuk melaksanakan tugas ini dan
bagaimana pekerjaan tersebut berkaitan dengan pekerjaan lainnya didalam
perusahaan. Rancangan pekerjaan menentukan bagaimana hubungan kerja manjer
dengan karyawan-karyawannya dan hubungan diantara karyawan-karyawan itu
sendiri.
Dalam rancangan pekerjaan ada tiga hal penting untuk diperhatikan :
1. Rancangannya harus mencerminkan pemenuhan tuntutan lingkungan
2. Mencapai hasil dan kepuasan pekerjaan yang maksimal
3. Para pelaksana harus mampu berperan sebagai umpan balik
1. Kerangka Rancang Pekerjaan
Perancangan suatu pekerjaan mencerminkan elemen organisasi, lingkungan, dan
tingkah laku. Para ahli perancang pekerjaan mengambil elemen ini sebagai bahan
pertimbangan menciptakan pekerjaan yang memuaskan dan produktif. Setiap elemen
rancangan pekerjaan mempunyai nilai penting yang berbeda-beda tergantung orang
yang merabcang. Produktivitas karyawan dan kepuasan kerja akan memberikan umpan
balik, seberapa baik suatu pekerjaan dirancang. Rancangan pekerjaan yang kurang
baik akan memberikan produktivitas rendah, karyawan sering berpindah,
ketidakhadiran, keluhan, sabotase, perpecahan dan problem lain.
Dengan demikian elemen atau unsure-unsur yang mempengaruhi dalam rancang
pekerjaan adalah unsure organisasi, unsure lingkungan disekitarnya dan tingkah
laku
2. Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Rancangan Pekerjaan
Dibawah ini adalah 3 faktor utama yang mempengaruhi dalam merancang suatu
pekerjaan
• Factor organisasional
• Factor lingkungan
• Factor keprilakuan
3. Teknik Rancang Ulang Pekerjaan
Berbagai perubahan sering sering menuntut rancang ulang berbagai macam
pekerjaan dalam organisasi. Rancangan ulang pekerjaan dimaksudkan agar karyawan
tidak mengalami kebosanan; jika pekerjaan berlangsung lama dapat berakibat
negative terhadap kehidupan karyawan seperti apatisme, tidak peduli, motivasi
rendah bahkan kemungkinan berhenti kerja.
a. Penyederhanaan pekerjaan, jika berdasarkan analisis ditemukan bahwa
pekerjaan yang ada ternyata terlalu rumit, maka perlu dilakukan penyederhanaan
pekerjaan.
b. Overspecialisasi, didalam masyarakat industry maju pekerjaan rutin
adalah sangat khusus, seperti posisi lini perakitan sudah dibatasi. Pekerjaan
ini jarang menawarkan peluang untuk pemenuhan, pengenalan, pertumbuhan
psikologis, atau sumber kepuasan kerja lain. Untuk meningkatkan kualitas bagi
mereka yang menangani pekerjaan seperti itu, para manajer dan para perancang
pekerjaan dapat menggunakan berbagai metode untuk meningkatkan pekerjaan. Cara
paling luas digunakan adalah rotasi pekerjaan, perluasan pekerjaan dan
pangayaan pekerjaan.
4. Peran SDM Dalam Merancang Pekerjaan
Peran sumber daya manusia dalam mendesain pekerjaannya adalah hubungan yang
sangat dinamis. Jadi masukan-masukan atau pikiran-pikiran yang cerdas, tidak
hanya bersumber dari majikan atau perusahaan kekaryawan tapi juga ada hak-hak
mereka untuk berperan aktif dalam merancang pekerjaannya.
Rancangan pekerjaan merupakan salah satu komponen penting dalam manajemen
sumber daya manusia. Oleh karena itu perlu dilakukan dengan syarat bermodalkan
pengetahuan spesifik yang tinggi dikalangan manajer dan karyawan departemen
sumber daya manusia.
No comments:
Post a Comment