Friday, 14 December 2012

teori evolusi agama

QS Al-Ankabut 20 tersebut sebenarnya juga bisa digunakan untuk menganalisa teori Evolusi. Islam menerima hal itu. bisa dibaca pada beberapa pandangan ulama terkemuka mereka. juga bisa dibaca pada buku mereka: Filsafat Sains menurut Al-Qur’an, karya Dr Mehdi Golzhani, terbitan Mizan. Pada buku ini terdapat ayat-ayat Al-Qur’an yan menunjukkan adanya teori Evolusi
Yang ditolak oleh Islam menurut mazhab Ahlulbayt bukanlah teori Evolusi akan tetapi teori evolusi Darwin. Kesalahan fundamental dari teori evolusi darwin adalah bawa ia (Darwin) menisbatkan timbulnya beragam spesies yang berbeda ini karena faktor variasi/mutasi, kemudian terjadi seleksi alam. Hal ini jelas tidak sesuai dengan fakta yang ada (fakta paleontologis) dan fakta rasional (hitungahn matematis).
Apabila benar adanya mutasi secara acak yang menyebabkan adanya variasi, maka seharusnya untuk menghasilkan dua spesies berbeda yang berasal dari satu spesies asal dibutuhkan banyak spesies perantara. Maka untuk menghasilkan keberagaman fauna dan hayati seperti yang ada sekarang ini semestinya dibutuhkan adanya jutaan bahkan trilyunan spesies binatang dan tumbuhan perantara yang gagal beradaptasi/ gagal seleksi. dan tentunya menghasilkan timbunan jumlah fosil yang jauh lebih banyak lagi. Bahkan bisa jadi lapisan kerak kulit bumi ini seharusnya terbentuk dari fosil-fosil binatang-binatang dan tumbuhan yang mengalami mutasi, untuk menghasilkan jumlah keberagaman fauna dan hayati seperti yang ada sekarang. kenyataannya eksplorasi paleontologi tidak menunjukkan fakta tersebut.
Maka Teori Evolusi Darwin yang didasarkan pada mutasi dan seleksi alam sesungguhnya telah runtuh. Tapi tidak demikian halnya dengan Teori Evolusi Agama.
Teori Evolusi Agama menisbatkan bahwa adanya variasi makhluk-makhluk di alam semesta ini tidaklah berdasarkan pada mutasi dan seleksi alam. yang apabila ditarik landasan filosofisnya akan ditemui bahwa Teori Mutasi dan Seleksi Alam Darwinisme mendasarkan bahwa penciptaan ini hanyalah berdasar pada azas kebetulan belaka.
Bagi Teori Evolusi Agama tidak ada kebetulan dalam rancangan penciptaan alam ini. Teori Evolusi Agama mendasarkan diri bahwa keberagaman Ciptaan ini disebabkan karena makhluk sebagai obyek evolusi juga sekaligus memiliki kehendak ikhtiari sebagai subyek evolusi, untuk mengembangkan dirinya mengikuti tuntunan dan kehendak Ilahiah. Maka alam semesta sebagai makhluk Allah dan termasuk segala makhluk-makhluk Allah yang lainnya di alam itu sendiri, dalam usahanya untuk mencapai keridhaan-Nya, dilakukan dengan cara mendekatkan diri dengan kehendak-Nya dan berupaya secara sadar untuk mewujudkan kehendak Allah atas dirinya. Dengan ini maka ia sekaligus juga telah mengembangkan potensi dirinya tidak hanya secara batiniah kepada Allah SWT, etapi juga secara material akan terbentuk proses evolusi makhluk-makhluk Allah yang menunjukkan keagungan-Nya. Apabila ada kehendak ikhtiari makhluk-makhluk Allah untuk mengembangkan diri ke arah yang lebih baik dalam upaya untuk mencapai kehendak Allah yang akan berakibat akan diperolehnya keridhaan-Nya, maka evolusi terjadi secara terarah, terencana, dengan penuh kesadaran dsan mewujudkan rancangan adanya Pencipta dibelakang semua materialisme yang terindera ini.
kita bukanlah keturunan kera atau monyet. kalau berasal-usul yang sama; iya, akan tetapi kita bukan berasal dari kera, tapi kalau ditilik dari teori evolusi sesungguhnya bahkan gajah dengan semut juga berasal dari asal yang sama.
ingat bahwa biasanya yang pada awalnya sangat bertentangan dengan ilmu pengetahuan adalah doktrin-doktrin gereja dan cerita-cerita israiliyat, cerita gubahan-gubahan para ulana ahlul kitab yang ingkar kepada Allah. Mereka selalu keras menentang ilmu pengetahuan. Ingat yang terjadi pada Galileo. Gereja juga sangat menentang Teori Evolusi, karena kebodohan, mereka menisbatkan bahwa teori Evolusi beranggapan bahwa manusia adalah keturunan kera, padahal manusia dan kera berada pada cabang yang berbeda.
sebenarnya banyak doktrin sejarah Islam yang penafsirannya malah mengadopsi cerita-cerita israiliyat (cerita-cerita yang telah dipalsukan oleh pendeta2 yahudi yang mengikuti hawa nafsunya) seperti misalnya anggapan incest yang terjadi pada putra-putri Nabi Adam. Padahal incest dilarang dalam agama, pembunuhan Habil adalah pembunuhan yang pertamakalinya di dunia yang dikarenakan incest, KIta patut mempertanyakan asal-usul doktrin kita sendiri yang agak aneh, dan tidak bersumber dari Kitab Suci Alqur’an, patut diketahui bahwa bahkan binatang yang bebas hidup liar di alam tidak pernah melakukan incest! binatang yang melakukan incest adalah binatang yang hidup dalam peliharaan ekosistem buatan manusia. sunnguh amat aneh jika binatang tidak melakukan incest tapi manusia justru melakukannya! hal ini melalui tuntunan agama pula!
Patut diketahui bahwa amat banyak terjadi pengadopsian cerita-cerita Islam yang diambil dari cerita-cerita Israiliyat, seperti misalnya bahwa perempuan diambil dari tulang rusuk laki-laki, cerita ini adanya di kitab perjanjian lama (bukan dalam Alqur-an) Alqur’an sendiri telah menjelaskan bahwa Kitab-kitab Yahudi banyak yang telah disimpangkan ceritanya oleh ‘ulama’ mereka yang ingkar. Apabila menengok cerita Perjanjian Lama Yahudi maka akan banyak sekali ditemui kekacauan cerita, seperti cerita Nabi Luth yang meniduri anak perempuannya sendiri, Nabi Nuh yang mabuk, dll. Kebetulan cerita dari Bani Israil inilah yang banyak diambil oleh kalangan muslim awal sebagai sumber rujukan, hal ini disebabkan keengganan mereka mengambil sumber dari ahlulbayt sebagai rujukan sumber cerita sejarah kisah manusia di masa lampau.
Selain daripada itu sejarah membuktikan bahwa tradisi yang selalu bertentangan dengan ilmu pengetahuan di masa lampau adalah tradisi ahlul kitab, terutama tradisi gereja. tercatat Galileo Galilei dan Charles Darwin sendiri adalah pihak-pihak yang amat sangat dimusuhi oleh gereja, karena ilmu pengetahuan bertentangan dengan doktrin gereja. Sedangkan Islam justru merupakan agama dimana ilmu pengetahuan sangat subur dan dipupuk secara mendalam oleh agama ini. Tercatat banyak ilmuwan Islam yang sampai sekarang merupakan para peletak landasan ilmu pengetahuan di dunia

No comments:

Post a Comment