KONSEP EKONOMI PEMBANGUNAN
EKONOMI
PEMBANGUNAN
Suatu cabang ilmu ekonomi yang
menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkembang
dan mendapatkan cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah tersebut supaya
negara-negara berkembang dapat membangun ekonominya dengan lebih cepat lagi.
PEMBANGUNAN EKONOMI
Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya,
atau
Suatu proses yang menyebabkan
pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang
PERHATIAN
TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI
Sebelum PD II para ilmuwan kurang memperhatikan
pembangunan ekonomi, karena faktor-faktor sbb :
1.
Masih banyak negara sebagai negara jajahan
2.
Kurang adanya usaha dari tokoh masyarakat untuk membahas pembangunan
ekonomi. Lebih mementingkan usaha meraih kemerdekaan dari penjajah.
3.
Para pakar ekonomi lebih banyak menganalisis kegagalan ekonomi dan
tingginya tingkat pengangguran (depresi berat)
Pasca
PD II,
banyak negara memperoleh kemerdekaan (al : India, Pakistan, Phillipina, Korea
& Indonesia), perhatian terhadap pembangunan ekonomi mulai berkembang
disebabkan oleh :
1.
Negara jajahan yang memperoleh kemerdekaan
2.
Berkembangnya cita-cita negara yang baru merdeka untuk mengejar
ketertinggalannya di bidang ekonomi.
3.
Adanya keinginan dari negara maju untuk membantu negara berkembang dalam
mempercepat pembangunan ekonomi.
PENGGOLONGAN
NEGARA
1.
Berdasarkan pada tingkat kesejahteraan masyarakat :
a. Negara
Dunia I (Negara Maju)
Eropa Barat (Inggris, Perancis, Belanda, Portugis,
Jerman Barat)
Amerika Utara (USA, Kanada)
Australia, New Zeland dan
Jepang
b. Negara
Dunia II (Negara Maju)
Eropa Timur (Rusia, Polandia,
Jerman Timur, Cekoslowakia)
c. Negara
Dunia III (Negara Sedang Berkembang/Negara Selatan)
Sebagian besar Asia (kecuali Jepang), Afrika,
Amerika Latin (Amerika Tengah dan Selatan).
2.
Berdasarkan pada tingkat pendapatan perkapita
a. Negara
Maju Õ > US$ 2.000
b. Negara
Semi Maju Õ > US$ 400
c. Negara
Miskin Õ ≤ US$ 400
Analisis Ekonomi Pembangunan = Permasalahan Negara
Sedang Berkembang.
Tujuan
analisis ekonomi pembangunan :
1.
Menelaah faktor-faktor yang menimbulkan ketiadaan pembangunan.
2.
Menelaah faktor-faktor yang menimbulkan keterlambatan pembangunan.
3.
Mengemukakan cara-cara pendekatan yang dapat ditempuh untuk mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi sehingga mempercepat jalannya pembangunan.
Bidang-bidang
penting yang dianalisis dalam Ekonomi Pembangunan :
1.
Masalah pembentukan modal (investasi)
2.
Masalah perdagangan luar negeri (ekspor & impor)
3.
Masalah pengerahan tabungan.
4.
Masalah bantuan luar negeri
5.
Masalah dalam sektor pertanian atau industri
6.
Masalah pendidikan dan peranannya dalam menciptakan pembangunan.
PEMBANGUNAN EKONOMI & PERTUMBUHAN EKONOMI
PEMBANGUNAN EKONOMI
-
PENINGKATAN
PENDAPATAN PERKAPITA MASYARAKAT
PERTAMBAHAN GDP > TINGKAT
PERTAMBAHAN PENDUDUK
-
PENINGKATAN
GDP DIBARENGI DENGAN PEROMBAKAN STRUKTUR EKONOMI TRADISIONAL KE MODERNISASI
PEMBANGUNAN EKONOMI UNTUK
MENYATAKAN PERKEMBANGAN EKONOMI NYSB.
PERTUMBUHAN EKONOMI
-
KENAIKAN
GDP TANPA MEMANDANG TINGKAT PERTAMBAHAN PENDUDUK DAN PERUBAHAN STRUKTUR
ORGANISASI EKONOMI.
-
PERTUMBUHAN
EKONOMI MENYATAKAN PERKEMBANGAN EKONOMI NEGARA MAJU.
SEBAB-SEBAB PERCEPATAN
PERTUMBUHAN EKONOMI :
1.
KEINGINAN
NEGARA UNTUK MENGEJAR KETINGGALAN
2.
PERTUMBUHAN
PENDUDUK
3.
ADANYA
KEHARUSAN NEGARA MAJU UNTUK MEMBANTU NYSB
4.
ADANYA
PERIKEMANUSIAAN THD NYSB
METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
1.
METODE
PRODUKSI
2.
METODE
PENDAPATAN
3.
METODE
PENGELUARAN
11 SEKTOR PRODUKTIF
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL :
1.
PERTANIAN
2.
INDUSTRI
PENGOLAHAN
3.
PERTAMBANGAN
DAN GALIAN
4.
LISTRIK
5.
AIR
DAN GAS
6.
BANGUNAN
7.
PENGANGKUTAN
DAN KOMUNIKASI
8.
PERDAGANGAN
9.
BANK
DAN LEMBAGA KEUANGAN
10.
SEWA
RUMAH
11.
PERTAHANAN
12.
JASA
LAINNYA
CARA
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
1.
PENDAPATAN
NASIONAL HARGA BERLAKU (NOMINAL)
2.
PENDAPATAN
NASIONAL HARGA TETAP (RIIL)
INDIKATOR PEMBANGUNAN MONETER DAN NON MONETER
PENDAPATAN PERKAPITA PERTAHUN
PERLU DIKETAHUI UNTUK :
1.
MEMBANDINGKAN
TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DARI MASA KE MASA
2.
MEMBANDINGKAN
LAJU PERKEMBANGAN EKONOMI ANTARA BERBAGAI NEGARA
3.
MELIHAT
BERHASIL TIDAKNYA PEMBANGUNAN EKONOMI SUATU NEGARA.
TINGKAT PENDAPATAN PERKAPITA
TIDAK SEPENUHNYA MENCERMINKAN TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN TINGKAT PEMBANGUNAN
SUATU NEGARA, KARENA :
1.
KELEMAHAN-KELEMAHAN
YG BERSUMBER DARI KETIDAKSEMPURNAAN DALAM MENGHITUNG PENDAPATAN NASIONAL DAN
PENDAPATAN PERKAPITA.
2.
KELEMAHAN-KELEMAHAN
YG BERSUMBER DATI KENYATAAN BAHWA TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT BUKAN SAJA
DITENTUKAN OLEH TINGKAT PENDAPATAN MEREKA TETAPI JUGA OLEH FAKTOR-FAKTOR LAIN.
KELEMAHAN AD 1.
-
KELEMAHAN
METODOLOGIS & STATISTIS DALAM MENGHITUNG PENDAPATAN PERKAPITA DALAM NILAI
MATA UANG SENDIRI MAUPUN MATA UANG ASING.
-
TERJADI
PENAFSIRAN YANG SALAH / TERLALU RENDAH THD NEGARA MISKIN KARENA JENIS-JENIS
KEGIATAN DI NEGARA MISKIN TERDIRI DARI UNIT-UNIT KECIL DAN TERSEBAR DI BERBAGAI
PELOSOK SHG TIDAK DIMASUKKAN DALAM VARIABEL PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL.
-
NILAI
TUKAR RESMI MATA UANG SUATU NEGARA DENGAN VALUTA ASING TIDAK MENCERMINKAN
PERBANDINGAN HARGA KEDUA NEGARA, WALAUPUN DALAM TEORI DIKATAKAN NILAI TUKAR INI
MENYATAKAN HARGA.
KELEMAHAN AD 2
FAKTOR-FAKTOR LAIN MENENTUKAN
PENDAPATAN DARI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SUATU NEGARA
1.
FAKTOR
EKONOMI :
-
STRUKTUR UMUR PENDUDUK
-
DISTRIBUSI PENDAPATAN TIDAK
MERATA, SEBAGIAN TIDAK MENIKMATI HASIL PEMBANGUNAN.
-
CORAK PENGELUARAN MASYARAKAT
BERBEDA
-
MASA LAPANG / WAKTU SENGGANG
TINGGI
-
PEMBANGUNAN EKONOMI TDK HANYA
UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT TETAPI JUGA HARUS MENGURANGI JUMAH
PENGANGGURAN.
2.
FAKTOR NON EKONOMI :
-
PENGARUH ADAT ISTIADAT
-
KEADAAN IKLIM DAN ALAM SEKITAR
-
KETIDAKBEBASAN BERTINDAK DAN
MENGELUARKAN PENDAPAT DAN BERTINDAK
INDIKATOR
PEMBANGUNAN MONETER & NON MONETER
INDIKATOR PEMBANGUNAN MONETER
1.
PENDAPATAN PERKAPITA
2.
Indikator
Kesejahteran Ekonomi Bersih (Net Economic Welfare)
Diperkenalkan William Nordhaus
dan James Tobin (1972), menyempurnakan nilai-nilai GNP untuk memperoleh
indicator ekonomi yg lebih baik, dgn dua cara :
a.
Koreksi
Positip :
Memperhatikan waktu senggang (leisure time) dan perekonomian sector informal.
b.
Koreksi
Negatif :
Kerusakan lingkungan oleh kegiatan pembangunan
INDIKATOR PEMBANGUNAN NON MONETER
1.
Indikator
Sosial
Oleh
Backerman ; dibedakan 3 kelompok :
1.
Usaha
membandingkan tingkat kesejahteraan masy. di dua negara dengan memperbaiki cara
perhitungan pendapatan nasional, dipelopori oleh Collin Clark dan Golbert dan
Kravis.
2.
Penyesuaian
pendapatan masy. dibandingkan dengan mempertimbangkan tingkat harga berbagai
negara.
3.
Usaha
untuk membandingkan tingkat kesejahteraan dari setiap negara berdasarkan data yg
tdk bersifat moneter (non monetary indicators).
Indikator non moneter yg
disederhanakan (modified non-monetary indicators).
2.
Indeks
Kualitas Hidup dan Pembangunan Manusia
Morris D : Physical Quality of
Life Index (PQLI) Indeks Kualitas Hidup (IKH) yaitu gabungan tiga faktor : tingkat
harapan hidup, angka kematian dan tingkat melek huruf. Sejak thn 1990 UNDP
mengembangkan indeks pembangunan manusia (Human Development Index = HDI)
: (1) Tingkat harapan hidup (2) Tingkat melek huruf masyarakat dan (3) Tingkat
pendapata riil perkapita masy. berd. Daya beli masing-masing negara. Besarnya
indeks 0 s/d 1. Semakin mendekati 1 berarti indkes pembangunan manusianya tinggi
demikian sebaliknya.
3.
Indikator
Campuran
BPS : Indikator Kesejahteraan
Rakyat Susenas Inti (Core Susenas) Pendidikan : tk pendidikan, tk melek huruf
& tk partisips pendidikan
1.
Kesehatan
: rata-rata hari sakit, fasilitas kesehatan
2.
Perumahan
: sumber air bersih & listrik, sanitasi & mutu rumah
3.
Angkatan
kerja : partisipasi tenaga kerja, jml jam kerja, sumber penghasilan utama,
status pekerjaan
4.
Keluarga
Berencana dan Fertilisasi : Penggunaan ASI, tingkat imunisasi, kehadiran tenaga
kesehatan pada kelahiran, penggunaan alat kontrasepsi
5.
Ekonomi
: tingkat konsumsi perkapita
6.
Kriminalitas
: jml pencurian pertahun, jumlah pembunuhan pertahun, jumlah perkosaan pertahun.
7.
Perjalanan
wisata : frekuensi perjalanan wisata pertahun
8.
Akses
di media massa : jumlah surat kabar, jumlah radio dan jumlah televisi
TEORI PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI
1.
MAZHAB
HISTORISMUS
Pola pendekatan pemb. ekonomi
yg berpangkal pd perspektif sejarah
Bersifat induktif empiris.
Fenomena ekonomi : Perk.
Menyeluruh & tahap tertentu dlm sejarah.
Dimulai di Jerman abad XIX s/d
awal abad XX.
FRIEDRICH
LIST (TH.1840)
Pelopor Historismus : Eksponen
Nasionalisme Ekonomi
Bhw Tahap Perkemb. Ekonomi
yaitu dgn cara produksi :
1.
Tahap
primitip
2.
Tahap
Beternak
3.
Tahap
Pertanian
4.
Industri
Pengolahan (Manufacturing)
5.
Pertanian,
Industri Pengolahan & Perdagangan
BRUNO
HILDEBRAND (1848)
Terjadi Evolusi dalam
masyarakat
Kritik thd List : Bhw Pemb.
Ek. bkn dr cara produksi / cara konsumsi.
Tetapi cara distribusi, yaitu
:
1.
Perekonomian
Barter (Natura)
2.
Perekonomian
Uang
3.
Perekonomian
Kredit
Kelemahan Teori Bruno :
1.
Tdk
jelas proses perkembangan dr tahap tertentu ke tahap berikutnya
2.
Tdk
memberi sumbangan yang berarti thd perlatan analitis di bidang ilmu ekonomi.
KARL BUCHER
Sintesa Pendapat List dan
Bruno
Perkemb. Ek. Ada 3 tahap :
1.
Produksi
utk keb. Sendiri (subsistence)
2.
Perekon.
Kota dimana pertukaran sudah meluas
3.
Perekon.
Nas. Dimana peran pedagang menjadi semakin penting
WALT
WHITMAN ROSTOW (WW. ROSTOW)
Sangat popular dan paling
banyak komentar dari ahli
Artikel : Economics Journal
(Maret 1956) dimuat dlm Buku The Stages of Economics Growth (1960).
Menurut WW Rostow, Pemb.
Ekonomi mrpk suatu proses yg dpt menyebabkan :
1.
Perubahan
orientasi ekonomi, politik dan social yg pd mulanya berorientasi kpd suatu
daerah menjadi berorientasi keluar.
2.
Perubahan
pandangan masy. mengenai jumlah anak dlm keluarga yaitu kesadaran utk membina
keluarga kecil
3.
Perubahan
dlm kegiatan investasi masyarakat dari melakukan investasi yg tdk produktif
menjadi investasi yg produktif
4.
Perubahan
sikap hidup dari adat istiadat yg kurang merangsang pemb. Ekonomi missal kurang
menghargai waktu kerja dan orang lain
WW Rostow membedakan
pembangunan ekonomi ke dalam 5 tahap :
1.
Tahap
Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)
-
Fungsi
Produksi terbatas, cara produksi masih primitif
-
Tingkat produktifitas masy. rendah : utk sector pertanian
-
Struktur social hirarkis : mobilitas vertical masy. kecil ; kedudukan
masy tidak berbeda dengan nenek moyang.
-
Kegiatan
politik dan pemerintahan di daerah-daerah berada di tangan tuan tanah.
2.
Tahap
Prasyarat Tinggal Landas (The Preconditions for Take-Off)
Masa transisi masy.
mempersiapkan untuk mencapai pertumbuhan atas kekuatan sendiri (self sustained
growth).
Tahap ini memiliki 2 corak
berbeda :
a.
Tahap
Prasyarat Tinggal landas yg dialami negara Eropa, Asia, Timur Tengah dan Afrika
: perombakan thd masy. tradisional yg sudah ada untuk mencapai tahap tsb.
b.
Tahap
Prasyarat Tinggal landas yg dialami negara born free (daerah imigran)
(Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Selandia Baru) : tanpa harus merubah
sistim masy. tradisional yg sudah ada.
3.
Tahap
Tinggal Landas (The Take-Off)
Pertumbuhan ekonomi selalu
terjadi, Kemajuan pesat dalam inovasi atau terbukanya pasar-pasar baru.
3 ciri
utama negara yg mencapai Tahap Tinggal Landas :
1.
Kenaikan
investasi produktif dari 5% atau kurang menjadi 10% dari PNB (Nett National
Product).
2.
Berkembangnya
satu atau beberapa sector industri pemimpin (leading sector) dgn tingkat
pertumbuhan tinggi
3.
Tercapainya
suatu kerangka dasar politik, social dan kelembagaan yg bisa menciptakan
perkembangan sektor modern dan eksternalitas ekonomi yg menyebabkan pertumbuhan
ekonomi.
4 faktor
untuk menciptakan leading sector :
1.
Harus
ada kemugkinan perluasan pasar bagi barang-barang yg diproduksi yg mempunyai
kemungkinan utk berkembang dgn cepat
2.
Dalam
sector tsb hrs dikembangkan teknik produksi yg modern dan kapasitas produksi
harus bisa diperluas
3.
Harus
tercipta tabungan dalam masyarakat dan para pengusaha harus menanamkan kembali
keuntungannya untuk membiayai pembangunan sector pemimpin
4.
Pembangunan
dan transformasi teknologi sector pemimpin harus bisa diciptakan kebutuhan akan
adanya perluasan kapasitas dan modernisasi sector-sektor lain.
Urutan Negara Lepas Landas
& Leading Sector (WW Rostow) :
(Masa Tinggal Landa : 20 –
25 tahun) :
No Urut
|
Negara
|
Tahun
|
Leading Sector
|
1
|
Inggris
|
1783-1802
|
Industri Tekstil
|
2
|
Perancis
|
1830-1860
|
Jaringan KA
|
3
|
Belgia
|
1833-1860
|
Jaringan KA
|
4
|
USA
|
1843-1860
|
Jaringan Jalan KA
|
5
|
Jerman
|
1850-1873
|
Jaringan Jalan KA
|
6
|
Swedia
|
1868-1890
|
Industri Kayu
|
7
|
Jepang
|
1878-1900
|
Industri Sutera
|
8
|
Rusia
|
1890-1914
|
Jaringan Jalan KA
|
9
|
Kanada
|
1896-1914
|
Jaringan Jalan KA
|
10
|
Argentina
|
1935
|
Industri Subst Impor
|
11
|
Turki
|
1937
|
|
12
|
India
|
1952
|
|
13
|
RRC
|
1952
|
|
4.
Tahap
Menuju Kedewasaan (The Drive to Maturity)
Kondisi masy. sudah secara
efektif mengg. Teknologi modern di hampir semua kegiatan produksi dan kekayaan
alam. Sektor pemimpin baru akan bermunculan menggantikan sector pemimpin yang
mengalami kemunduran.
Karakteristik non ekonomi pada
tahap menuju kedewasaan :
1.
Struktur dan keahlian tenaga kerja berubah
Kepandaian
dan keahlian pekerja bertambah tinggi.
Sektor
indusri bertambah penting peranannya
Sektor
pertanian menurun peranannya.
2.
Sifat
kepemimpinan dalam perush. mengalami perubahan. Peranan manajer professional
semakin penting dan menggantikan kedudukan pengusaha pemilik.
3.
Masy.
bosan dgn keajaiban yg diciptakan industrialisasi shg timbul kritik-kritik.
Negara yg mencapai tahap ini
(WW Rostow) : Inggris (1850), USA (1900), Jerman dan Perancis (1910), Swedia
(1930) Jepang (1940) Rusia dan Kanada (1950).
5.
Tahap
Konsumsi Tinggi (The Age og High Mass Consumption)
Perhatian masy. menekankan pd
masalah konsumsi dan kesejahteraan masyarakat bukan masalah produksi.
3 macam
tujuan masy. yg ingin dicapai pada tahap ini :
1.
Memperbesar
kekuasaan dan pengaruh ke luar negeri dan kecenderungan berakibat penjajahan thd
bangsa lain
2.
Menciptakan
negara kesejahteraan (welfare state) (Negara Persemakmuran = Comment Wealth)
dgn cara mengusahakan terciptanya pembagian pendapatan yg telah merata melalui
sistim pajak progresif (semakin banyak semakin besa)
3.
Meningkatnya
konsumsi masyarakat melebihi kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) menjadi
konsumsi thd barang tahan lama dan barang-barang mewah.
Negara pertama mencapai tahap
ini : USA ( th. 1920), Inggris (th. 1930), Jepang dan Eropa Barat (th. 1950)
Rusia (Pasca Stalin)
TEORI
SCHUMPETER
-
SISTIM KAPITALISME Õ SISTIM YANG PALING BAIK
MENCIPTAKAN PEMBANGUNAN EKONOMI
-
NAMUN DALAM JANGKA PANJANG SISTIM KAPITALISME AKAN MENGALAMI STAGNASI.
FAKTOR
UTAMA PENYEBAB PERKEMBANGAN EKONOMI : Proses inovasi oleh Inovator atau Wiraswasta (ENTREPREUNER).
INOVASI
MEMPUNYAI 3 PENGARUH :
1.
Diperkenalkan teknologi baru
2.
Keuntungan lebih (monopolistis), sumber dana akumulasi modal.
3.
Timbul proses peniruan (imitasi); meniru teknologi.
FAKTOR-FAKTOR
PENUNJANG INOVASI :
Schumpeter
Õ
Ada 5 kegiatan dalam inovasi :
1.
Diperkenalkan produk baru yang sebelumnya tidak ada.
2.
Diperkenalkannya cara produksi baru
3.
Pembukaan daerah pasar baru
4.
Penemuan sumber bahan mentah baru
5.
Perubahan organisasi industri Õ EFISIENSI
INDUSTRI
SYARAT-SYARAT
TERJADINYA INOVASI :
-
Ada calon pelaku inovasi (inovator dan wiraswasta) dlm masyarakat
-
Ada lingkungan sosial, politik & teknologi untuk merangsang semangat
inovasi & pelaksanaan ide-ide untuk berinovasi.
Ada 2 faktor penunjang lain,
yaitu :
1.
Tersedia cadangan ide-ide baru secara memadai
2.
Ada sistim perkreditan Õ menyediakan dana entrepreneur untuk merealisir ide
tersebut menjadi kenyataan.
TEORI
KETERGANTUNGAN
-
Tergabungnya secara paksa (FORCED
INCORPORATED) daerah-daerah pinggiran ke dalam ekonomi kapitalisme dunia ;
penyebab keterbelakangan (UNDERDEVELOPED)
NYSB.
-
IMPLIKASI Õ Tanpa kolonialisme dan
integrasi ke sistim kapitalisme dunia, NYSB mampu mencapai tingkat kesejahteraan
tinggi dan dapat mengembangkan pengolahan (MANUFACTURING)
mereka atas usaha dan kekuatan sendiri.
-
Mengabaikan faktor-faktor intern ; struktur sosial budaya & pola
perilaku masyarakat prakolonial.
-
Terlalu melebihkan EFISIENSI ADMINISTRATIF untuk menekankan kemungkinan yang sebenarnya
terbuka bagi negara-negara untuk mengalami suatu transisi KAPITALISME
BORJUIS.
STRATEGI
PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI
STRATEGI
UPAYA MINIMUM KRITIS (CRITICAL MINIMUM EFFORT)
-
Menaikkan pendapatan perkapita pd tingkat pembangunan berkesinambungan (SUSTAINABLE)
Õ terjadi HARVEY LEIBSTEIN.
-
Setiap ekonomi tergantung HAMBATAN & RANGSANGAN.
Hambatan Õ menurunkan pendapatan
perkapita dari tingkat sebelumnya
Rangsangan Õ menaikkan pendapatan
perkapita
PERTUMBUHAN
PENDUDUK
FUNGSI DARI PENDAPATAN PERKAPITA
-
Pendapatan naik, meningkatkan laju pertumbuhan penduduk. Hanya pada titik
tertentu, jika melampaui titik tsb, kenaikan pendapatan perkapita menurunkan
tingkat kesuburan. Dan ketika pembangunan mencapai tahap maju, maka laju
pertumbuhan penduduk turun (LEIBSTEIN).
-
Dengan kenaikan pendapatan perkapita, keinginan memperoleh anak semakin
berkurang. Spesialisasi meningkat dan Mobilitas ekonomi & sosial ; kenyataan
mengurus anak sangat sulit dan mahal. Maka laju pertumbuhan penduduk KONSTAN
dan menurun (TESIS KAPILARITAS SOSIAL
DUMONT).
Faktor-faktor
mempengaruhi pertumbuhan pendapatan perkapita dari pelaksanaan Upaya Minimum
Kritis :
1.
Skala disekonomis internal ; akibat tidak dapat dibaginya faktor
produksi.
2.
Skala disekonomis external ; akibat ketergantungan eksternal, hambatan
budaya dan kelembagaan di negara berkembang.
AGEN
PERTUMBUHAN
1.
Pengusaha
2.
Investor
3.
Penabung
4.
Inovator
Kegiatan
tersebut membantu pertumbuhan sehingga memunculkan :
1.
Kewiraswastaan
2.
Peningkatan sumber pengetahuan
3.
Pengembangan keterampilan produktif masyarakat
4.
Peningkatan laju tabungan dan investasi
RANGSANGAN
PERTUMBUHAN
1.
Rangsangan ZERO-SUM
Tidak meningkatkan pendapatan nasional tetapi bersifat upaya distributif
-
Kegiatan bukan dagang ; posisi monopolistik, kekuatan politik &
prestise sosial
- Kegiatan
dagang , tidak menambah sumber agregat
- Kegiatan
spekulatif, memboroskan sumber kewiraswastaan yang langka
- Kegiatan
tabungan netto ; nilai sosial nibil / lebih rendah dari privatnya.
2.
Rangsangan POSITIVE-SUM
Menuju pada pengembangan pendapatan nasional
Dalam
ekonomi terbelakang, ada pengaruh bersifat anti perubahan yang menekan
pendapatan perkapita :
1.Kegiatan usaha ZERO-SUM, pembatasan peluang ekonomi
2.Tindakan konservatif para buruh yg terorganisir menentang perubahan
3.Perlawanan thd gagasan dan pengetahuan baru dan daya tarik pengtahuan
4.Kenaikan pengeluaran konsumsi mewah pribadi / publik ; tidak produktif
5.Pertumbuhan penduduk & Angkatan buruh.
Upaya
minimum kritis mengatasi pengaruh perekonomian terbelakang agar laju pertumbuhan
ekonomi merangsang POSITIVE-SUM menjadi lebih besar dari ZERO-SUM, shg
pendapatan perkapita naik, tabungan & investasi naik, yaitu :
1.Ekspansi agen pertumbuhan
2.Sumbangan masy. thd. per unit modal naik seiring rasio modal output
turun.
3.Berkurangnya keefektifan faktor-faktor penghambat pertumbuhan
4.Penciptaan kondisi lingkungan dan sosial ; mobilitas ekonomi dan sosial
naik.
5.Peningkatan spesialisasi dan perkembangan sektor sekunder dan tersier.
STRATEGI
PEMBANGUNAN SEIMBANG
Para
ekonom
Teori Dorongan Besar-Besaran (BIG PUSH THEORY)
Yaitu pembangunan di berbagai
jenis industri secara bersamaan (SIMULTANEOUS) sehingga industri tersebut saling
menciptakan pasar. Diperlukan
keseimbangan antara DEMAND & SUPPLY.
TUJUAN
UTAMA :
menciptakan jenis industri yg berkaitan erat satu dgn yg lain shg setiap
industri memperoleh EKSTERNALITAS EKONOMI sbg akibat INDUSTRIALISASI.
Menurut
REINSTEIN-RODAN, pembangunan industri besar-besaran menciptakan 3 macam
eksternalitas ekonomi, yaitu :
1.
Yang diakibatkan oleh perluasan pasar
2.
Karena industri yang sama letaknya berdekatan
3.
Karena adanya industri lain dalam perekonomian tersebut.
SCITOVSKY ï Eksternalitas : jasa-jasa yg
diperoleh dgn cuma-cuma oleh suatu industri dari satu atau beberapa industri.
STRATEGI
PEMBANGUNAN TAK SEIMBANG
ALBERT
O. HIRSCHMAN dan PAUL STREETEN ï
pola yang lebih cocok untuk mempercepat pembangunan di NYSB, karena :
1.Secara historis pemb. ekonomi coraknya tidak seimbang
2.Mempertinggi efesiensi penggunaan Sumber daya tersedia
3.Pembangunan tak seimbang menimbulkan KEMACETAN (BETTLENECKS) yaitu
gangguan dlm proses pembangunan tetapi akan menjadi pendorong pembangunan
selanjutnya.
Pembangunan
tak seimbang antara sektor prasarana & sektor produktif
Cara
pengalokasian sumber daya ada 2 bagian :
1.
Cara pilihan pengganti (SUBSTITUTION CHOICES)
Menentukan proyek yang harus dilaksanakan
2.
Cara pilihan penundaan (POSTPONEMENT CHOICES)
Menentukan urutan proyek yang harus didahulukan pelaksanaannya.
HIRSCHMAN
ï Menganalisis alokasi sumber
daya sektor prasarana (Social Everhead Capital = SOC) dgn sektor produktif yg
menghasilkan brg kebutuhan masy. (Directly Productive Activities = DPA). Ada
3 pendekatan :
1.
Pemb. yg seimbang antar kedua sektor
2.
Pemb. tidak seimbang dimana sektor prasarana lebih ditekankan.
3.
Pemb. tidak seimbang dimana sektor produktif lebih ditekankan.
Kegiatan
ekonomi mencapai efisien & optimal, jika :
1.Sumber daya dialokasikan DPA & SOC, pd tingkat produksi maksimum
2.Pd tingkat produksi tertentu, jumlah sumber daya digunakan DPA sedangkan
SOC jumlahnya menurun.
PEMBANGUNAN
TAK SEIMBANG DALAM SEKTOR PRODUKTIF
Mekanisme
pendorong pembangunan (INDUCEMENT MECHANISM) ada 2 :
1.
Pengaruh keterkaitan ke belakang (Backward Linkage Effects)
Tingkat rangsangan yg diciptakan pembangunan industri thd perkembangan
industri yg menyediakan input bagi industri tsb.
2. Pengaruh keterkaitan ke depan (Forward Linkage Effects)
Rangsangan yg diciptakan oleh pembangunan industri thd perkembangn
industri yg menggunakan produk industri yg pertama sbg input mereka.
Berdasarkan
pada tingkat keterkaitan antar industri, ada 2 golongan :
1.
Industri SATELIT (SATELITY INDUSTRY)
- Lokasi
berdekatan dgn industri induk mempertinggi efisiensi
- Input utama
berasal dari produk industri induk
- Besarnya
industri tidak melebihi industri induk.
2.
Industri NON SATELIT (NON SATELITY INDUSTRY)
CHENERY
& WATANABE *
Penggolongan industri ada 4 golongan :
1.
Industri barang setengah jadi
2.
Industri barang jadi
3.
Industri barang setengah jadi sektor primer
4.
Industri barang jadi sektor primer.
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN EKONOMI
CONYERS
& HILLS (1994) ;
Suatu proses yg bersinambung & mencakup keputusan atau pilihan
berbagai alternatif penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu pada masa yang akan datang.
Berdasarkan
definisi diatas tdp 4 elemen perencanaan.
1.
Merencanakan berarti memilih
2.
Perencanaan merupakan alat pengalokasian sumber daya
3.
Perencanaan merupakan alat untuk mencapai tujuan
4.
Perencanaan untuk masa depan
ARTHUR
LEWIS (1966) dlm buku “DEVELOPMENT PLANNING”, membagi perencanaan dlm 6
pengertian :
1.
Berarti faktor letak geografis, bangunan, tempat tinggal, bioskop, dll.
DI NYSB é
Perencanaan kota & negara (Town
& Country Planning)
Perencanaan
tata guna tanah (Land-use Planning)
Perencanaan
fisik (Physical Planning)
Perencanaan
kota & daerah (Urban & Regional
Planning)
2.
Berarti keputusan penggunaan dana pemerintah di masa datang
3.
Berarti ekonomi berencana
4. Perencanaan kadangkala setiap penentuan sasaran produksi pemerintah
5.
Penetapan sasaran perekonomian secara keseluruhan
6.
Perencanaan kadangkala untuk menggambarkan sarana pemerintah
Ciri-ciri
perencanaan pembangunan ekonomi :
- Usaha
mencapai perkembangan sosial ekonomi mantap (Steady
social economic growth). Tercermin pada pertumbuhan ekonomi positif.
-
Usaha meningkatkan pendapatan
-
Usaha perubahan struktur ekonomi ; Usaha diversifikasi ekonomi
-
Usaha perluasan kesempatan kerja
-
Usaha pemerataan pembangunan ; DISTRIBUTIVE
JUSTICE
-
Usaha pembinaan lembaga ekonomi masy.
-
Usaha terus menerus menjaga stabilitas ekonomi
FUNGSI
PERENCANAAN :
1.
Tdp pengarahan kegiatan, pedoman kegiatan kpd pencapain tujuan pemb.
2. Tdp
perkiraan potensi, prospek perkembangan, hambatan & risiko masa y.a.d.
3.
Memberi kesempatan mengadakan pilihan terbaik
4.
Dilakukan penyusunan skala priorotas dari segi pentingnya tujuan
5.
Sbg alat mengukur / standar thd pengawasan evaluasi.
Dari
sudut pandang ekonomi, perlunya perencanaan adalah :
1. Agar
penggunaan sumber pembangunan terbatas dapat efesien dan efektif, shg terhindar
dari pemborosan.
2.
Agar perkembangan / pertumbuhan ekonomi menjadi mantap
3.
Agar tercapai stabilitas ekonomi dalam menghadapi siklus konjungtur.
Syarat-syarat
keberhasilan perencanaan :
1.
Komisi perencanaan ; terorganisir dan ahli.
2.
Data statistik
3.
Tujuan
4.
Penetapan sasaran & prioritas ; secara makro dan sektoral
5. Mobilisasi
sumber daya ; luar negeri & dalam negeri (Saving, Laba & Pajak)
6.
Kesinambungan perencanaan.
7.
Sistim administrasi yang efesien ; kuat, tidak korup (Lewis)
8.
Kebijaksanaan pembangunan yg tepat
9.
Administrasi yg ekonomis
10.
Dasar pendidikan.
11.
Teori konsumsi; menurut GALBRAITH (1962)
12.
Dukungan masyarakat; rencana nasional
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DI INDONESIA
Usaha-usaha perencanaan
ekonomi masa ORDE LAMA :
è Th. 1947 : PLAN PRODUKSI TIGA TAHUN RI yaitu : Th. 1948, 1949 &
1950
Bidang-bidang : Pertanian, peternakan, perindustrian & kehutanan
è Th. 1952 : Usaha perencanaan lebih menyeluruh, tetap SEKTOR PUBLIK
è Th. 1956 - 1960 : REPELITA
Th. 1961 - 1969 : RENCANA
PEMBANGUNAN NASIONAL SEMESTA BERENCANA
Jangka
waktu 8 tahun terbagi atas 3 tahun & 5 tahun.
Program
STABILISASI & REHABILITASI EKONOMI PEMBANGUNAN sejak ORDE BARU, berpangkal
pada NATION BUILDING, meliputi :
1.
JANGKA PANJANG : Pendekatan
pembangunan utuh dan terpadu (UNIFIED
& INTERGRATIF) antar aspek kehidupan masyarakat
2.
JANGKA MENENGAH : Pembangunan
sektor pertanian dan pengembagnan sektor sosial menuju kesejahteraan &
keadilan sosial.
PENGARUH
PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PENENTU DALAM PEMBANGUNAN :
1.
Mengurangi jumlah tabungan yg diciptakan anggota masyarakat
2.
Corak penanaman modal lebih banyak untuk pendidikan & sarana sosial
3.
Pemerataan pendapatan terjadi jurag antara golongan masyarakat
4.
Strategi pemulihan teknologi yang akan digunakan
5.
Mempercepat kenaikan produksi barang makanan
6.
Perkembangan ekspor impor, ekspor
impor
SUMBER PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
1.
Tabungan
Dalam Negeri
Sumber : Tabungan perusahaan
& Tabungan rumah tangga
Tabunga Luar Negeri
Sumber : Tabungan pemerintah
asing (LN) dan tabungan swasta asing
2.
Investasi
dan Pertumbuhan
3.
Effisiensi
penggunaan modal
4.
Sumber
dana dari luar negeri : pemerintah / swasta
5.
Bantuan
luar negeri
Lembaga-Lembaga Bantuan
Internasional
1.
The
Asian Development Bank (ADB)
2.
Bank
Dunia (World Bank) : IMF Badan Perwakilan Bank Dunia.
DAMPAK BANTUAN LUAR NEGERI
TERHADAP PEMBANGUNAN
Pendekatan
Two Gap Model :
Bantuan & tabungan luar negeri penyumbang terbesar untuk investasi atau
memperbesar impor (memperoleh devisa).
-
Kenyataan bahwa tingkat pertumbuhan negara penerima bantuan tidak begitu
tinggi. (Pendekatan Harod Domar kurang tepat).
-
NYSB mengalami kekurangan input komplemen ; kecakapan tenaga kerja,
kapasitas administratif, infrastruktur, institusi ekonomi & stabilitas
politik. Tingkat tabungan tinggi tidak mampu mendorong pertumbuhan.
-
Bantuan luar negeri tidak dapat menyumbang kenaikan tabungan / impor.
-
Bantuan luar negeri tidak menambah tabungan domestik, shg menaikan
konsumsi & impor dan menurunkan investasi & ekspor.
Menurut teori ekonomi bantuan menaikan konsumsi & investasi.
MANFAAT
INVESTASI ASING
1.
Menciptakan perluasan kerja
2.
Proses alih teknologi & keterampilan yg bermanfaat, Know How
3.
Sbg sumber tabungan / devisa
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN
NYSB THD INVESTASI ASING
Menggunakan Kebijakan Restriktif
:
1.
Prasyarat kinerja
2.
Hukum Kejenuhan (Saturation)
3.
Pengendalian Repatriasi Laba
Menggunakan Kebijakan Insentif
(Rangsangan) adalah pajak.
PINJAMAN
KOMERSIAL
Sumber dana luar negeri yang
sangat cepat perkembangannya adalah pinjaman swasta, berasal dari 3 sumber :
1.
BOND LENDING
Bentuk investasi portofolio, pembelian saham perusahaan-perusahaan NSB
oleh pihak asing
2.
PINJAMAN KOMERSIAL
Dari bank-bank luar negeri, pasar EUROCURRENCY.
3.
KREDIT EKSPOR
PERMASALAHAN
PEMBANGUNAN
Konsep dasar teori pertumbuhan
ekonomi dengan kerangka analisis kemungkinan produksi sederhana (SIMPLE PRODUCTION POSSIBILITY) : untuk melihat tingkat, komposisi
dan pertumbuhan output nasional.
FAKTOR-FAKTOR
MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI
1.
Akumulasi modal
2.
Pertumbuhan penduduk
3.
Kemajuan teknologi
Ada 3 macam klasifikasi kemajuan teknologi :
- Netral
- Hemat
tenaga kerja (Labor Saving)
- Hemat
modal (Capital Saving)
KARAKTERISTIK
PERTUMBUHAN EKONOMI MODERN
SIMON
KUZNETS
(Nobel Ekonomi 1971) mendefinisikan PERTUMBUHAN
EKONOMI : peningkatan kemampuan suatu negara untuk menyediakan barang-barang
ekonomi bagi penduduknya ; pertumbuhan kemampuan ini disebabkan oleh kemajuan
teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya.
Definisi
tersebut ada 3 komponen pokok yang penting, yaitu :
1.
Kenaikan output nasional secara terus menerus
2.
Kemajuan teknologi sebagai prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi
3.
Penyesuaian kelembagaan, sikap dan ideologi.
KUZNETS
memisahkan 6 karakteristik proses pertumbuhan pada hampir semua negara maju :
DUA
VARIABEL EKONOMI AGREGATIF
1.
Tingginya tingkat pertumbuhan output per kapita dan penduduk
2.
Tingginya tingkat kenaikan produktivitas faktor produksi secara
keseluruhan, terutama produktivitas tenaga kerja.
DUA
VARIABEL TRANSFORMASI STRUKTURAL
3.
Tingginya tingkat transformasi struktur ekonomi
4.
Tingginya tingkat transformasi sosial dan ideologi
DUA
FAKTOR yang mempengaruhi meluasnya pertumbuhan ekonomi internasional :
5.
Kecenderungan negara-negara maju secara ekonomis untuk menjangkau seluruh
dunia untuk mendapatkan pasar dan bahan baku.
6.
Pertumbuhan ekonomi ini hanya terbatas pada sepertiga populasi dunia.
KETIDAKMERATAAN
DISTRIBUSI PENDAPATAN NYSB
Menurut
IRMA ADELMAN & CYNTHIA TAFT MORRIS (1973) ada 8 :
1.
Pertambahan penduduk tinggi, shg pendapatan perkapita menurun
2.
Inflasi : dimana pendapatan uang bertambah tetapi tidak diikuti secara
proposional dengan pertambahan produksi barang-barang.
3.
Ketidakmerataan pembangunan antar daerah
4.
Investasi yang sangat banyak dalam proyek-proyek padat modal (Capital
Intensive) shg prosentase pendapatan modal dari harta tambahan besar
dibandingkan dengan prosentase pendapatan yg berasal dari kerja, sehingga
pengangguran bertambah.
5.
Rendahnya mobilitas sosial
6.
Pelaksanaan kebijaksanaan industri substitusi impor yang mengakibatkan
kenaikan harga-harga barang hasil industri untuk melindungi usaha-usaha golongan
kapitalis.
7.
Memburuknya nilai tukar (Term of
Trade) bagi NYSB dalam perdagangan dgn negara-negara maju, sebagai akibat
ketidakelastisan permintaan negara-negara thd barang-barang ekpsor NYSB.
8.
Hancurnya industri-industri kerajinan rakyat, seperti pertukangan,
industri rumah tangga dll.
KEMISKINAN
Ukuran
kemiskinan :
1.
Kemiskinan Absolut
Konsep kemiskinan dikaitkan dengan perkiraan tingkat pendapatan dan
kebutuhan. Konsep ini dimaksudkan untuk menentukan tingkat pendapatan minimum
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan fisik terhadap makanan, pakaian, dan
perumahan untuk menjamin kelangsungan hidup (Todaro, 1997)
2.
Kemiskinan Relatif
Bersifat dinamis, shg kemiskinan akan selalu ada.
INDIKATOR
KEMISKINAN
1.
Tingkat konsumsi beras
2.
Tingkat pendapatan
3.
Indikator kesejahteraan rakyat
Publikasi UN (1961) berjudul “INTERNATIONAL
DEFINITION AND MEASUREMNT OF LEVELS OF LIVING : AN INTERIM GUIDE” Ada 9 Komponen kesejahteraan :
1. Kesehatan
2. Konsumsi
makanan & gizi
3. Pendidikan
4. Kesempatan
Kerja
5. Perumahan
6. Jaminan
sosial
7. Sandang
8. Rekreasi
9. Kebebasan
STRATEGI
KEBIJAKAN MENGURANGI KEMISKINAN
1.
Pembangunan pertanian
2.
Pembangunan SDM
3.
Peranan LSM
Bentuk & macam organisasi kemasyarakatan ada 4 katagori :
1. LSM
2. LPSM
3. Organisasi
Sosial lain
4. Organisasi
Semi Pemerintah
FAKTOR
PENGHAMBAT PEMBANGUNAN
Faktor
Dalam Negeri
1.
Faktor Pertumbuhan penduduk
Dapat merupakan penghambat, karena
:
- Bisa
mengakibatkan pengangguran,
- Produktivitas
rendah
- Jumlah
pendapatan perkapita rendah
- Hasrat
berinvestasi rendah
- Distribusi
pendapatan semakin tidak merata komposisinya.
- Dapat
menimbulkan urbanisasi
- Kemampuan
ekspor menurun timbul keinginan utk impor
Dapat merupakan pendorong pembangunan, karena :
- Memungkinkan
bertambahnya tenaga kerja
- Memperluas
perkembangan pasar
- Peningkatan
teknologi terutama teknologi bahan pangan
Pengaruh
langsung pertumbuhan penduduk terhadap kesejahteraan dikemukakan oleh RR
NELSON & H. Leibstein
Dibagi 2 : Jangka pendek & jangka panjang
1. Dalam
jangka pendek
Pertumbuhan penduduk di negara berkembang menyebabkan tingkat
kesejahteraan masyarakat telah mengalami perbaikan yg berarti.
2. Dalam
jangka panjang
Tingkat kesejahteraan menurun di mana tingkat pendapatan = pendapatan
cukup hidup.
PENGARUH
PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PENENTU DALAM PEMBANGUNAN :
1.
Mengurangi jumlah tabungan yg diciptakan anggota masyarakat
2.
Corak penanaman modal lebih banyak untuk pendidikan & sarana sosial
3.
Pemerataan pendapatan terjadi jurang antara golongan masyarakat
4.
Strategi pemulihan teknologi yang akan digunakan
5.
Mempercepat kenaikan produksi barang makanan
6.
Perkembangan ekspor impor, ekspor
impor
2.
Faktor penghambat pembangunan
dualisme
Konsep Dualisme : Perbedaan antara bangsa kaya dan miskin, perbedaab
antara berbagai golongan masyarakat yang semakin meningkat. 4 Unsur pokok Konsep
Dualisme :
1. Dua keadaan yg berbeda :
Superior dan inferior
2. Kenyataan
hidup perbedaan bersifat kronis dan bukan transisional.
3. Derajat
superioritas atau inferioritas terus meningkat
4. Keterkaitan
antar unsur berpengaruh kecil.
Dualisme dapat dibedakan beberapa
macam
1. Dualisme
Sosial
J.H. BOEKE
(Ekonom Belanda) : Suatu pertentangan sistim sosial yang diimpor dengan
sistim sosial pribumi yg memiliki corak berbeda.
2. Dualisme
Ekologis
CLIFFORD GEERTZ (1963) : Perbedaan dalam sistim
ekologis. Menggambarkan pola-pola sosial ekonomi menyatu dalam keseimbangan
internal.
3. Dualisme
Teknologi
BENJAMIN HIGGINS (1956) : Suatu keadaan dimana dalam
suatu bidang kegiatan ekonomi tertentu digunakan teknik produksi &
organisasi produksi yg sangat berbeda coraknya.
4. Dualisme
Finansial
HLA MYINT (1967) :
dimana ada pasar modal / uang yg sangat berbeda, ada yg terorganisir (melalui
bank, bursa efek) dan tidak terorganisir (tuan tanah, rentenir).
5. Dualisme
Regional
Dibicarakan Para Ahli (1960) : Yaitu adanya ketidakseimbangan pembangunan
di berbagai daerah dalam suatu wilayah negara.
Dualisme Regional dibedakan 2 jenis, yaitu :
1. Dualisme
antara daerah perkotaan dan pedesaan
2. Dualisme
antara pusat negara, pusat industri dan perdagangan dengan daerah-daerah lain
dalam negara tersebut.
Dengan adanya dualisme mengakibatkan ketidakmampuan shg sumber daya yang
ada di NYSB tidak digunakan secara efesien : Kurva
Kemungkinan Produksi (PRODUCTION
POSSIBILITIES CURVE)
3.
Lingkaran perangkap kemiskinan
(The VICIOUS CYRCLES)
yaitu suatu rangkaian kekuatan-kekuatan yg saling mempengaruhi satu sama
lain sedemikian rupa shg menimbulkan keadaan dimana suatu negara akan tetap
miskin dan akan mengalami banyak kesukaran untuk mencapai tingkat pembangunan yg
lebih tinggi.
Ada 2 teori jenis lingkaran
perangkap kemiskinan NURKSE :
1. Dari segi penawaran modal
Tingkat pendapatan masy. rendah karena produktivitas rendah.
2. Dari segi permintaan modal
Peningkatan pembentukan modal bukan hanya dibatasi oleh lingkaran
perangkap kemiskinan, tetapi juga oleh INTERNATIONAL
DEMOSTRATIVE EFECT, yaitu kecenderungan untuk mencontoh corak konsumsi di
kalangan masyarakat yg lebih maju.
TEORI MENURUT MEIER & BALDWIN
Lingkaran perangkap kemiskinan timbul dari hubungan saling mempengaruhi
diantara keadaan masyarakat yg terbelakang & tradisional dgn kekayaan alam
yg masih belum dikembangkan.
Penyebab adanya lingkaran
perangkap kemiskinan :
1. Ketidakmampuan
utk menyerahkan tabungan yg cukup
2. Kurangnya
perangsang utk melakukan penanaman modal
3. Taraf pendidikan,
pengetahuan dan keahlian masing-masing.
Faktor
Luar Negeri Penghambat Pembangunan :
1.
Struktur Ekspor Kolonial
Sebagian ekspor adalah barang-barang hasil pertanian, pertambangan,
perikanan yg semuanya berbentuk bahan mentah. Bahan baku tersebut jenisnya
sangat terbatas.
2.
Proses Sebab Akibat Komulatif
Yaitu sebab-sebab dari bertambah buruknya perbedaan dalam tingkat
pembangunan di berbagai daerah, dalam suatu negara.
TEORI MENURUT MYRDAL
1. Back
Wash Effect
Yaitu pembangunan di daerah maju akan menciptakan hambatan yg lebih besar
kepada daerah-daerah yang terbelakang.
Penyebabnya :
a. Corak
perpindahan penduduk yg masih muda & lebih terdidik
b. Corak
aliran modal, kurangnya aliran / permintaan modal di daerah miskin. Karena modal
lebih terjamin di daerah yg maju.
c. Jaringan
transportasi, daerah maju yg lebih baik
2.
SPREAD
EFFECT
Yaitu perkembangan daerah yg lebih maju dapat mendorong perkembangan di
daerah yg miskin.
- Timbulnya
barang hasil pertanian & kerajinan.
No comments:
Post a Comment