Monday, 18 April 2016

BAURAN PEMASARAN DAN BAURAN PROMOSI



                          I.            LATAR BELAKANG
Untuk mengembangkan produk suatu perusahaan, selain membenahi faktor-faktor produksi, tindakan pemasaran sangat berperan di dalamnya, sehingga melalui pengembangan produknya tujuan yang ingin dicapai dapat sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, dan ada kesesuaian dengan keadaan pasar.
Produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, atau harga yang ditetapkan dapat memenuhi harapan konsumen, sehingga memungkinkan konsumen untuk melipatgandakan pembeliannya terhadap produk yang ditawarkan, yang pada gilirannya mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Keberhasilan memasarkan produk, dengan sendirinya diharapkan dapat menjamin kehidupan serta menjaga kestabilan kegiatan-kegiatan operasional perusahaan.
Keberhasilan suatu perusahaan dalam mengadakan hubungan dengan pembeli (konsumen) sangat ditentukan oleh keberhasilan usaha-usaha di bidang pemasarannya. Keberhasilan tersebut juga dapat ditentukan oleh ketetapan produk yang dapat memenuhi selera konsumen yang biasanya ditentukan lewat penelitian (research) sebelum produk tersebut dipasarkan.
Dalam upaya untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan mengadakan riset terhadap produk khususnya terhadap mutu, dan sasaran pasar atau pasar sasaran. Dalam hal ini sedapat mungkin usaha-usaha pemasaran yang dilakukan dapat menunjang keberhasilan kegiatan perusahaan yang berpedoman kepada hasil produk yang ditawarkan kepada konsumen, yaitu produk yang dihasilkan harus memenuhi selera konsumen.

                            II.            RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian bauran pemasaran dan bauran promosi ?
2.      Apa saja motif dan perilaku pembeli ?
3.      Apa saja hubungan antara variabel – variabel bauran pemasan denga pasar sasaran ?


     III.        PEMBAHASAN
A.    Pengertian bauran pemasaran dan bauran promosi
Ø  Definisi dari Bauran Pemasaran
       Sebagaimana yang dikatakan oleh William J. Stanton  (1993:7)  bahwa pemasaran adalah “suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial”. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa dalam pemasaran terdapat empat unsur pokok kegiatan pemasaran yakni produk, harga, promosi dan distribusi yang dimana satu sama lain saling berkaitan. Sehingga untuk menciptakan pemasaran yang baik dan berhasil dalam mencapai tujuan perusahaan serta memberikan kepuasan terhadap konsumen, maka keempat unsur tadi perlu dirancang sebaik mungkin terutama dengan memperhatikan apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen sesuai  dengan konsep pemasaran.
       Kotler  (2000)  mendefinisikan bahwa “bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran”. Sedangkan Jerome Mc – Carthy dalam Fandy Tjiptono (2004) merumuskan konsep bauran pemasaran menjadi 4P (Product, Price, Promotion dan Place).
1)      Product ( Produk )
Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
2)      Price ( harga )
Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen.
Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan penjualan. Dalam penentuan baik untuk harga jual atau harga beli pihak bank harus berhati-hati. Sebab, kesalahan dalam penentuan harga akan menyebabkan kerugian bagi bank. Dalam menentukan harga harus dipertimbangkan berbagai hal, misalnya tujuan penentuan harga tersebut, hal ini disebabkan dengan diketahuinya tujuan penentuan harga tersebut menjadi mudah. Sedangkan tujuan penentuan harga secara umum adalah sebagai berikut:
a)      Untuk bertahan hidup
b)      Untuk memaksimalkan laba
c)      Untuk memperbesar market share
d)     Mutu produk
e)      Karena pesaing

*      Faktor-faktor yang mempengaruhi harga:
a)      Kebutuhan dana
b)      Persaingan
c)      Kebijaksanaan pemerintah
d)     Target laba yang diinginkan
e)      Jangka waktu
f)       Kualitas jaminan
g)      Reputasi perusahaan
h)      Produk yang kompetitif
i)        Hubungan baik

3)      Promotion ( promosi )
              Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan,      Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen.
4)      Place ( saluran distribusi )
Dalam usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan dibidang pemasaran, setiap perusahaan melakukan kegiatan penyaluran. Penyaluran merupakan kegiatan penyampaian produk ke tangan konsumen atau si pemakai pada waktu yang tepat. Yang dimaksud dengan saluran distribusi adalah lembaga – lembaga yang memasarkan produk berupa barang atau jasa dari produsen sampai ke konsumen. Bentuk pola saluran distribusi dapat dibedakan menjadi :
a)      Saluran langsung : Produsen → konsumen
b)      Saluran tidak langsung
·         Produsen → Pengecer → Konsumen
·         Produsen → Pedagang besar / menengah → Pengecer → Konsumen
·         Produsen → Pedagang besar → Pedagang menengah → Pengecer → Konsumen

Ø  Definisi dari Bauran Promosi
  Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan, memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk agar mendorong konsumen unluk membeli produk yang dipromosikan tersebut. Untuk mengadakan promosi, setiap perusahaan harus dapat menentukan dengan tepat alat promosi manakah yang dipergunakan agar dapat mencapai keberhasilan dalam penjualan.
Sehingga dapat disimpulkan mengenai dasar kegiatan promosi adalah “komunikasi perusahaan dengan konsumen untuk mendorong terciptanya penjualan”. Merupakan keputusan distribusi yang menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk.[1]
Menurut Kotler dan Gary A. dalam Alexander Sindoro (2000). Bauran promosi adalah ramuan khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya. Menurut Basu Swastha dalam Marius P. Angipora (1999), promotional mix adalah "Kombinasi Strategi yang paling baik dari variabel-variabel Periklanan, Personal Selling dan alat Promosi lainnya, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan".
v   promotion mix terdiri dari :
1.       Pengiklanan.
           Pengiklanan adalah semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang
atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dcngan mendapat bayaran.
2.    Promosi Penjualan.
          Promosi penjualan merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk atau jasa.
3.       Penjualan Perorangan
          Penjualan perorangan merupakan interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
4.       Hubungan Masyarakat.
           Hubungan masyarakat adalah berbagai program yang dirancang untuk   mempromosikan, melindungi citra perusahaan dan produk individualnya.[2]
*      Adapun fungsi dan tujuan promosi antaralain :
Fungsi Promosi
Ada beberapa fungsi yang terdapat dalam  promosi yaitu :
1)      Mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pembeli.
Perhatian calon pembeli harus diperoleh, karena merupakan titik awal proses pengambilan keputusan di dalam membeli suatu barang dan jasa.
2)      Menciptakan dan menumbuhkan interest pada diri calon pembeli.
Perhatian yang sudah diberikan oleh seseorang mungkin akan dilanjutkan pada tahap
berikutnya atau mungkin berhenti. Yang dimaksudkan dengan tahap
berikutnya ini adalah timbulnya rasa tertarik dan rasa tertarik ini yang akan
menjadi fungsi utama promosi.
3)      Pengembangan rasa ingin tahu (desire) calon pembeli untuk memiliki barang yang ditawarkan.
Hal ini merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya. Setelah seseorang tertarik pada sesuatu, maka timbul rasa ingin memilikinya. Bagi calon pembeli merasa mampu (dalam hal harga, cara pemakaiannya, dan sebagainya), maka rasa ingin memilikinya ini semakin besar dan diikuti oleh suatu keputusan untuk membeli.
*      Tujuan Promosi
Ada beberapa tujuan yang terdapat dalam promosi yaitu:
1)      Menginformasikan, maksudnya adalah menginformasikan pasar tentang produk baru, mengemukakan manfaat baru sebuah produk, menginfonnasikan pasar tentang perubahan harga, menjelaskan bagaimana produk bekerja, menggambarkan jasa yang tersedia, memperbaiki kesan yang salah, mengurangi ketakutan pembeli, membangun citra perusahaan.
2)      Membujuk, maksudnya mengubah persepsi mengenai atribut produk agar diterima pembeli.
3)      Mengingatkan, maksudnya agar produk tetap diingat pembeli sepanjang
masa, mempertahankan kesadaran akan produk yang paling mendapat
perhatian.
Setelah diadakan Promosi diharapkan audiens, yaitu adanya pembelian dan kepuasan yang tinggi. Pembelian adalah akhir dari proses komunikasi. Pembeli juga memiliki keterikatan yang tinggi dengan produk yang dikonsumsinya.


B.     Motif dan perilaku pembeli
     Dalam menentukan sasaran pasar yang tepat terhadap produk yang dihasilkan perusahaan, perlu diteliti dan dikaji motif, perilaku, dan kebiasaan pembeli. Karena masing-masing pembeli mempunyai motif, perilaku, dan kebiasaan membeli yang berbeda, maka perlu dilakukan pendekatan dalam kajiannya, sehingga analisis yang dilakukan dapat lebih berguna dan tepat dalam pengambilan keputusan. Pendekatan yang digunakan dalam penganalisan motif pembeli akan berbeda dengan pendekatan dengan penganalisan perilaku dan kebiasaan pembeli. [3]
1.    Motif pembelian
Keberhasilan kegiatan pemasaran sangat ditentukan oleh kemampuan produk yang dipasarkan untuk memenuhi apa yang diharapkan atau diinginkan oleh si konsemen atau pembeli produk tersebut. Oleh karena itu, dalam memasarkan produk yang dihasilkan perlu diketahui dan dianalisis, mengapa seseorang memebeli suatu produk dan apa yang diinginkan dan diharapkan oleh si pembeli atau konsumen produk yang dibeli itu, kedua hal ini sering dikenal dengan sebutan motif pembeli.
Pengenalan konsumen merupakan usaha atau kegiatan pengumpulan, pengolahan, dan penganalisan data atau informasi mengenai profil konsumen. Dalam profil konsumen tercangkup informasi mengenai apa yang dibeli yang merupakan objek, alasan mengapa pembeli dilakukan yang merupakan objektif pembbelian, siapa pembeli yang merupakan organisasi untuk pembeli dan bagaimana cara pembeli dilakukan yang merupakan oprasi dari pembelian. Objek dan objektif pembelian termasuk dalam motif pembeli, sedangkan siapa pembeli atau organisasi untuk pembeliannya mencangkup perilaku pembeli, dan oprasi atau bagaimana cara pembeliannya mencangkup perilaku pembeli, dan oprasi bagaimana atau bagaimana cara pembelian dilakukan, termasuk dalam kebiasaan pembeli.
v  Maksud pengenalan konsumen ini bertujuan agar :
a)      Perusahaan mengarahkan kegiatan pemasaran agar tertuju pada sasaran pasarnya.
b)      Menghasilkan sumber-sumber daya yang ada agar dapat lebih efektif dan efesien pemanfaatannya.
c)      Menciptakan dan membina langganan untuk dapat memperoleh laba yang wajar untuk waktu yang sepanjang mungkin, sehingga perusahaan terus dapat tumbuh dan berkembang. [4]
2.      Perilaku Pembeli
Proses pembelian perlu dipelajari untuk mengetahui mengapa seseorang memilih dan membeli, serta lebih senang dengan produk merek tertentu. Hal ini berkaitan dengan persepsi dan preferensi seseorang akan produk merek tertentu tersebut. Jadi perilaku konsumen atau pembeli merupakan tindakan seseorang atau individu yang langsung menyangkut pencapaian dan penggunaan produk (barang atau jasa) termasuk proses keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan tersebut.
C.    Hubungan antara variabel – variabel bauran pemasaran dengan pasar sasaran
Pasar sasaran yang diseleksi dengan hati-hati dan tepat akan sangat bermanfaat bagi pengembangan sebuah bauran pemasaran yang efektif dan sebaliknya, seleksi pasar sasaran tersebut juga dipengaruhi oleh jenis bauran pemasaran yang dikembangkan oleh pemasaran.
Dalam melakukan seleksi pasar sasaran, langkah pertama harus melihat apakah pasar sasaran berhubungan erat dengan citra dan tujuan organisasi. Suatu produk bercitra tinggi (specialty goods) tidak tepat jika dijual ditoko pengecer yang memberikan potongan harga (menjual obral). Langkah kedua yaitu, menyesuaikan peluang pasar dengan sumber daya organisasi. Produk yang berharga murah dapat dipasarkan ketoko atau pasar pengecer tampa pengiklanan. Disini organisasi menyesuakan sumberdaya yang terbatas dari bauran pemasaran dan sasaran pasarnya.[5]
Kotler berpendapat bahwa, menetapkan pasar sasaran berati mengevaluasi dan menyeleksi satu atau lebih pangsa pasar yang hendak dimasuki.
·         Mengevaluasi pangsa pasar
Disini terdapat tiga pasar yang berpengaruh, yaitu ukuran dan pertumbuhan pangsa pasar, daya tarik struktual pangsa pasar dan tujuan bank.
·         Meleksi pangsa pasar
Bank dapat menggunakan salah satu dari strategi seleksi dan memilih pangsa pasar yaitu apakah dengan pemasaran serba sama, atau terpusat.
Mendekati dan mengenal pasar sasaran dengan baik berati bank harus bersedia melakukan riset pemasaran. Sehingga bank akan memperoleh informasi yang akurat mengenai kebutuhan dan keinginan nasabah baik dalam pembelian  produk bank maupun layanannya. Sebelum bank melangkah lebih jauh dengan keputusan-keputusan yang akan diambil, langkah awal melalui riset pemasaran akan dapat dijaring jawaban sementara atas pertanyaan-pertanyaan yang tertuang dalam 6O (Occupants, Objek, Objectives, Occasion, dan Organizations).[6]

D.    Alat-alat promosi
Setiap alat promosi memiliki karakteristik tersendiri yang unik :
1.      Perikalanan
karena banyaknya bentuk dan penggunaan periklanan, sangat sulit untuk membuat generalisasi yang merangkum semuanya. Namun sifat-sifat berikut diperhatikan:
·         Presentasi umum
·         Tersebar luas
·         Ekspresi yang lebih kuat
·         Tidak bersifat pribadi
2.      Promosi Penjualan (sales promotion )
Berbeda dengan periklanan yang bertujuan untuk kesadaran dan citra dalam jangka panjang, peritel butuh alat untuk merangsang pembelian / transaksi. Alat tersebut adalah Promosi Penjualan.
Perusahaan menggunakan alat-alat promosi penjualan itu dengan menciptakan tanggapan yang lebih kuat dan lebih cepat.[7]Setelah dengan iklan kita membangun kesadaran / meningkatkan dan mengajak pelanggan kita memberikan dorongan lebih dengan bentuk-bentuk promosi penjualan, seperti : Sale ( Harga Diskon), Demonstrasi ( Harga Premi), kupon / voucher games, undian dan kontes, frequent, shopper program,  dll.

v  Alat – alat utama promosi penjualan menurut Kotler yaitu:
1.      Sampel : tawaran gratis atas sejumlah produk / jasa.
2.      Kupon : sertifikat yang member hak kepada pemegangnya untuk mendapat pengurangan harga seperti yang tercetak bila membeli produk tertentu.
3.      Tawaran Pembelian Tunai (Rabat) : memberikan pengurangan harga setelah pembelian terjadi dan bukan pada saat di toko pengecer.
4.      Paket Harga ( Transaksi potongan Rupiah) : menawarkan kepada konsumen penghemat dari harga biasa dengan mendapatkan suatu produk yang tertera pada label.
5.      Premi (Hadiah) : barang yang ditawarkan dengan biaya relative rendah / gratis sebagai insetif bila membeli produk tertentu.
6.      Hadiah (kontes, undian, permainan) : hadiah adalah tawaran kesempatan untuk memenangkan uang tunai, perjalanan / barang karena membeli sesuatu.

                         IV.            PENUTUP
v  Kesimpulan
Dalam penerapan bauran pemasaran untuk meningkatkan volume penjualan dapat ditemukan beberapa faktor yang membantu meningkatkan volume penjualan, yaitu aspek produk (produk yang berkualitas tinggi), aspek tempat (tempat produksi yang mempunyai dua lokasi mempermudah akses bahan pokok ke rumah produksi). Sedangkan untuk aspek harga dan promosi, Masih harus ada perbaikan dan peningkatan secara berkala.
v  Saran
Untuk mengoptimalkan penerapan strategi bauran pemasaran produk  dengan baik dan berdasarkan hasil analisis peneliti, akan ada beberapa saran yang perlu menjadi pertimbangan antara lain:
1.      Promosi perlu digalakkan lagi dengan jalan mengiklankan produk dan memperkuat jaringan bisnis.
2.      Strategi penjualan yang dilakukan lebih diperbanyak lagi, dan tidak sekedar hanya sebatas strategi tradisional, semisal mengirimkan produk kripik buah untuk dikenalkan pada konsumen luar kota secara lebih luas.






DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan. 2013.manajemen pemasaran. Jakarta: Rajawali.
Sumarni, Murti. 2002.manajemen pemasaran bank. Yogyakarta: liberti.
Kotler, Philip. 2002. Marketing managemen. Jakarta: prenhalindo.





[1] http://dansite.wordpress.com/2009/04/05/bauran-pemasaran-marketing-mix/
[2] http://rizfile.blogspot.com/2009/07/bauran-pemasaran-bauran-promosi.html
[3] Sofjan assauri,manajemen pemasaran,(Jakarta;Rajawali pers,2013) hal 121
[4] Ibid hal 122-123
[5] Murti sumarni,manajemen pemasaran bank,(yogyakarta;liberti,2002) hal249
[6] Ibid, hal 249-251
[7] Philip kotler,marketing management,(Jakarta;prenhalindo,2002) hal 643-644

No comments:

Post a Comment